Aturan Hukum Perusahaan dalam Menjalankan Bisnis Keluarga
Bisnis keluarga merupakan salah satu bentuk usaha yang umum ditemukan di Indonesia dan memiliki daya tarik tersendiri. Selain menjaga warisan, menjalankan bisnis keluarga juga menjadi hal yang menyenangkan karena bisa bekerja dengan orang terdekat. Kombinasi antara ikatan keluarga dan kepentingan bisnis juga bisa menjadi kekuatan besar, namun juga berpotensi menimbulkan konflik jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menjalankan bisnis keluarga adalah aturan hukum perusahaan yang berlaku. Dengan aturan yang jelas, bisnis bisa berjalan dengan lancar tanpa khawatir masalah sengketa di kemudian hari.
Aturan hukum untuk perusahaan keluarga
Bisnis keluarga bisa diibaratkan dua sisi mata uang, erat secara emosional, namun tetap harus profesional. Agar usaha keluarga lancar dan aman dari sengketa, ada beberapa aspek hukum yang perlu dipahami dalam mengelola bisnis keluarga. Hal ini mencakup berbagai hal seperti struktur kepemilikan dan manajemen, hak waris, pemegang saham, regulasi pajak, dan penyelesaian sengketa. Dengan memahami aspek ini, maka perusahaan bisa berjalan dengan lancar dan keharmonisan keluarga pun akan ikut terjaga.
1. Pilih bentuk badan usaha yang sesuai
Salah satu keputusan paling penting dalam bisnis keluarga adalah memilih bentuk badan usaha. Bukan hanya sekedar formalitas, memilih badan usaha juga berkaitan dengan pajak, tanggung jawab hukum, hingga keberlanjutan bisnis. Berikut beberapa badan usaha yang bisa jadi pilihan badan usaha keluarga.
- CV (Commanditaire Vennootschap): Cocok untuk usaha kecil hingga menengah, dengan pembagian peran sebagai sekutu aktif dan pasif. Badan usaha ini lebih flesibel tanpa terlalu banyak aturan formal.
- PT (Perseroan Terbatas): Pilihan terbaik jika ingin bisnis lebih profesional dengan pemisahan aset pribadi dan perusahaan. Cocok bagi bisnis yang ingin berkembang lebih besar dan menarik investor.
- Firma: Bentuk usaha yang melibatkan dua atau lebih pemilik dengan tanggung jawab penuh atas perusahaan. Menjadi pilihan tepat jika Anda dan partner memiliki visi yang sama.
Pemilihan badan usaha ini penting karena akan mempengaruhi aspek legal seperti kepemilikan saham, pembagian keuntungan, dan kewajiban hukum. Jadi, pastikan Anda dan keluarga bisa memilih badan usaha sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Ketahui 5 Bentuk Badan Usaha Beserta Karakteristiknya
2. Struktur kepemilikan dan manajemen
Setelah menentukan badan usaha, hal selanjutnya yang harus ditentukan adalah struktur kepemilikan dan manajemen sebagai pondasi setiap bisnis keluarga. Untuk memastikan bisnis berjalan dengan lancar, penting untuk memiliki perjanjian kemitraan atau akta pendirian yang jelas.
Dokumen ini harus mencakup penetapan peran dan tanggung jawab dalam manajemen bisnis, termasuk posisi kepemimpinan dan mekanisme pengambilan keputusan. Dengan memiliki struktur yang jelas, keluarga dapat menghindari konflik internal yang mungkin timbul di kemudian hari akibat ketidakjelasan peran dan tanggung jawab.
3. Penentuan pemegang saham
Pemegang saham dalam bisnis keluarga seringkali terdiri dari anggota keluarga itu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk memiliki kesepakatan yang mengatur hak dan kewajiban pemegang saham keluarga, termasuk pembagian dividen dan hak suara.
Kesepakatan ini harus dituangkan dengan jelas dalam Anggaran Dasar Perseroan dan disetujui oleh seluruh pemegang saham. Dengan kesepakatan yang jelas, keluarga dapat memastikan setiap pemegang saham memiliki hak dan kewajiban yang adil dan transparan.
4. Penentuan hak waris dan rencana suksesi
Hak waris adalah aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menjalankan bisnis keluarga. Pengaturan hukum perusahaan terkait distribusi aset bisnis dalam wasiat dan peraturan warisan dapat menghindari sengketa di masa depan.
Dalam bisnis keluarga sangat disarankan untuk membuat wasiat yang jelas dan mendetail mengenai distribusi aset bisnis. Dengan perencanaan hak waris yang baik, keluarga dapat memastikan bahwa aset bisnis didistribusikan sesuai keinginan pemilik dan menghindari perselisihan antar anggota keluarga.
Selain perencanaan hak waris, Anda juga perlu memiliki rencana suksesi yang jelas tanpa harus menunggu sesuatu terjadi pada pendiri perusahaan. Pastikan Anda menyiapkan dokumen suksesi yang mengatur siapa yang akan menggantikan posisi kepemimpinan, bagaimana sistem pengalihan kepemilikan, serta mekanisme pengambilan keputusan. Dokumen yang bisa membantu antara lain:
- Surat wasiat untuk memastikan pembagian kepemilikan.
- Akta hibah jika ingin mengalihkan kepemilikan sejak dini.
- Trust fund untuk mengelola aset perusahaan demi keberlanjutan usaha.
Dengan adanya persiapan matang, bisnis keluarga bisa tetap eksis hingga generasi mendatang.
5. Regulasi Pajak dan aturan hukum perusahaan lainnya
Pemenuhan kewajiban perpajakan adalah aspek hukum yang tidak boleh diabaikan dalam menjalankan bisnis keluarga. Kepatuhan pajak tidak hanya untuk menghindari sanksi dari otoritas pajak, namun juga untuk menjaga reputasi bisnis. Beberapa pajak yang wajib diperhatikan dalam perusahaan keluarga meliputi:
- PPh Badan untuk perusahaan berbadan hukum PT.
- PPN jika bisnis bergerak di bidang perdagangan barang dan jasa.
- PPh Pasal 21 untuk karyawan, termasuk anggota keluarga yang bekerja di perusahaan.
Jangan lupa untuk selalu update regulasi yang berlaku agar bisnis tetap berjalan lancar dan bebas masalah hukum.
Baca Juga: Pentingnya Pajak Demi Bisnis Berjalan Lebih Optimal Dan Aman
6. Buat perjanjian
Setelah Anda menentukan struktur kepemilikan, menentukan pemegang saham, hak waris, dan rencana suksesi. Maka hal tersebut harus jelas tertulis dalam perjanjian bisnis.
Banyak bisnis keluarga yang menjalankan usahanya hanya dengan mengandalkan kepercayaan tanpa perjanjian tertulis. Agar lebih aman dan terhindar dari sengketa di kemudian hari, Anda perlu membuat perjanjian dengan jelas. Berikut beberapa dokumen perjanjian yang perlu dipersiapkan ketika ingin menjalankan bisnis keluarga:
- Perjanjian pemegang saham untuk mengatur hak dan kewajiban masing-masing pemilik saham.
- Perjanjian kerja bagi anggota keluarga yang bekerja di perusahaan.
- Perjanjian pembagian keuntungan untuk menghindari konflik keuangan.
Dengan perjanjian tertulis, perusahaan keluarga akan tetap berjalan profesional dan minim konflik di masa depan.
Baca Juga: Cara Buat Surat Perjanjian & Contoh Perjanjian yang Baik dan Benar
7. Ketentuan hukum dalam distribusi barang digital
Di era sekarang, banyak bisnis keluarga yang mulai merambah ke dunia digital seperti penjualan software, aplikasi, e-book, hingga kursus online. Meski terlihat simpel, tetap ada aturan hukum perusahaan yang harus diperhatikan agar bisnis tetap aman dan tidak terkena masalah di kemudian hari. Berikut beberapa hal penting yang wajib dipahami:
- Hak Kekayaan Intelektual (HKI): Pastikan produk digital yang dijual memiliki hak cipta atau lisensi yang sah untuk menghindari sengketa hukum.
- Perlindungan Konsumen: Berikan informasi yang jelas dan transparan kepada konsumen mulai dari spesifikasi produk, harga, serta kebijakan pengembalian.
- Pajak Digital: Barang digital yang dijual bisa terkena pajak PPN, terutama jika bisnis memiliki transaksi lintas negara.
- Keamanan Data: Jika bisnis digital mengumpulkan data pelanggan, maka Anda juga perlu mematuhi regulasi perlindungan data pribadi agar tidak melanggar hukum.
8. Penyelesaian sengketa
Penyelesaian sengketa adalah mekanisme penting untuk menyelesaikan konflik dan perselisihan di antara anggota keluarga dalam sebuah bisnis. Metode penyelesaian sengketa dapat mencakup mediasi atau arbitrase internal yang melibatkan pihak ketiga yang netral. Dengan memiliki mekanisme penyelesaian sengketa yang jelas, keluarga dapat mengatasi konflik dengan lebih efektif dan menjaga keharmonisan di dalam bisnis.
Tantangan mengelola bisnis keluarga
Mengelola bisnis keluarga bukanlah hal yang mudah. Terdapat berbagai tantangan yang mungkin dihadapi. Berikut ini adalah beberapa tantangan yang biasa terjadi ketika menjalankan bisnis keluarga.
1. Konflik keluarga
Konflik keluarga sering jadi tantangan utama dalam menjalankan bisnis keluarga. Konflik ini bisa disebabkan banyak faktor mulai dari perbedaan pendapat, persaingan antar anggota keluarga, atau ketidakjelasan peran dan tanggung jawab. Ketika hal ini terjadi akan merugikan bisnis, terutama jika tidak ada mekanisme penyelesaian konflik yang jelas.
Baca Juga: Perselisihan dengan Rekan Bisnis, Begini Cara Penyelesaiannya Secara Hukum!
2. Suksesi dan perencanaan waris
Merencanakan suksesi kepemimpinan yang adil dan mulus juga bisa menjadi tantangan besar dalam menjalankan bisnis keluarga. Tanpa rencana suksesi yang jelas di awal, bisnis dapat mengalami ketidakpastian yang berdampak buruk bagi operasional dan keberlanjutan bisnis.
3. Profesionalisme dan emosionalisme
Menyeimbangkan hubungan profesional dan emosional juga bisa menjadi tantangan tersendiri. Keterlibatan emosional yang terlalu tinggi dapat memengaruhi pengambilan keputusan yang objektif. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara profesionalisme dan emosionalisme dalam mengelola bisnis keluarga.
4. Perbedaan generasi
Perbedaan generasi dalam bisnis keluarga dapat menimbulkan tantangan dalam nilai, visi, inovasi, dan cara kerja. Generasi yang lebih tua biasanya memiliki pandangan yang berbeda dibandingkan generasi lebih muda. Hal ini terkadang bisa menimbulkan konflik jika tidak dikelola dengan baik.
5. Pembagian keuntungan
Pembagian keuntungan yang adil dan transparan adalah salah satu tantangan utama dalam menjalankan bisnis keluarga. Ketidakadilan dalam pembagian keuntungan dapat menimbulkan rasa tidak puas antara anggota keluarga yang memicu konflik. Oleh karena itu, penting untuk memiliki mekanisme yang jelas dan transparan dalam pembagian keuntungan.
Demikianlah aturan hukum perusahaan yang wajib dipahami dan dilaksanakan ketika Anda ingin membangun dan mengembangkan bisnis keluarga dalam waktu yang lama.
Bagi Anda yang masih bingung dengan banyaknya aturan bisnis keluarga, Anda bisa berkonsultasi gratis dengan tim profesional Libera. Bukan hanya memberikan konsultasi, tim dari Libera juga dapat membantu Anda mempersiapkan legalitas perusahaan, perjanjian bisnis, hingga membantu ketika terjadi risiko bisnis di kemudian hari.
Jadi tunggu apalagi? Percayakan masalah hukum bisnis Anda bersama tim Libera mulai sekarang!
Tags: aturan bisnis, aturan hukum perusahaan, Bisnis keluarga, peraturan bisnis