Warning: call_user_func_array() expects parameter 1 to be a valid callback, function 'harnods_header_scripts' not found or invalid function name in /var/www/html/wp-includes/class-wp-hook.php on line 324 9 Cara Membuat Franchise yang Menarik Calon Mitra Usaha | Libera
Bisnis

9 Cara Membuat Franchise yang Menarik Calon Mitra Usaha

Bisnis franchise pasti sudah tidak asing lagi bukan bagi Anda? Bagi pelaku bisnis pemula menjalankan bisnis franchise sering menjadi pilihan. Namun, bagi Anda yang sudah memiliki bisnis yang berkembang dan dikenal banyak orang, sekaligus ingin melebarkan sayap, tentu membuat franchise lah yang jadi pilihan.

Strategi ini sering menjadi pilihan bagi para pelaku bisnis dengan merek yang mulai dikenal banyak orang. Tapi apakah Anda tahu bagaimana cara membuat franchise? Bagi Anda yang tertarik mendirikan bisnis franchise sendiri, maka Anda perlu menyusun konsep hingga mendirikan badan usaha berpayung hukum. Berikut beberapa cara yang perlu Anda lakukan untuk membuat franchise sendiri.

Menyusun Konsep dan Model Bisnis

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menyusun konsep bisnis yang akan diwaralabakan. Ini menjadi pondasi penting yang perlu Anda lakukan sebagai persiapan membuat franchise sendiri. 

Dilansir dari Waralabakan.com, konsep yang dimaksud di sini adalah hak sewa brand atau perpindahan hak tempat dan aset usaha. Misalnya, apakah usaha franchise yang akan didirikan hanya sebatas menjual merek dagang kepada orang lain atau mereka harus membeli paket usaha secara lengkap, misalnya berupa booth, bahan baku, dan sebagainya. Pastikan Anda menawarkan konsep usaha yang simple agar tidak mempersulit calon mitra.

Lakukan Kajian Kelayakan Usaha

Bagaimana cara mengkaji kelayakan usaha? Salah satu poin penting yang perlu Anda lakukan untuk mengkaji kelayakan usaha adalah dengan memperhitungkan lamanya modal agar bisa kembali terhitung sejak usaha mulai beroperasi. Semakin pendek waktu pengembalian modal, maka bisnis franchise yang Anda bangun dapat menarik minat para pembeli atau mitra usaha.

Jika perhitungan modal sudah masuk dalam catatan Anda, jangan lupa perkirakan seberapa kuat produk yang diciptakan karena akan memengaruhi keberlangsungan bisnis di masa yang datang.

Tidak ada salahnya membuat analisis mengenai hal apa saja yang kiranya bisa menjadi ancaman atau melemahkan bisnis Anda. Karena hal ini bisa jadi merugikan para mitra dan pada akhirnya berimbas pada usaha franchise yang dijalani. Oleh karena itu inovasi dan ide kreatif selalu diperlukan ketika memutuskan terjun di dunia bisnis.

Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)

Ketika Anda memutuskan untuk membuat dan mempromosikan bisnis yang dibangun untuk mencari mitra usaha, maka jangan pernah melupakan SOP, terutama bisnis franchise yang Anda bangun adalah bisnis makanan atau minuman.

SOP yang harus dibuat meliputi beberapa aspek seperti penyimpanan bahan baku, tata cara menyajikan, penanganan konsumen, dan sebagainya, sehingga para mitra akan lebih dimudahkan dalam menjalankan kegiatan operasional usahanya. Dengan begitu, kualitas bisnis pun bisa Anda jaga meski yang menjalankan operasional usahanya adalah mitra usaha lainnya.

Daftarkan Merek atau Brand

Saat ini banyak kasus sengketa merek dagang, mulai dari kasus merek dagang Geprek Bensu hingga kasus PS Glow Vs MS Glow. Agar hal ini tidak terjadi pada bisnis franchise Anda, maka pastikan Anda mendaftarkan merek dagang Anda segera ke Ditjen Kekayaan Intelektual (DJKI) demi menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan. Dengan terdaftarnya merek dagang ini jugalah Anda bisa meningkatkan kredibilitas bisnis di mata calon mitra usaha nantinya.

Menyusun Perjanjian Usaha Kemitraan Franchise

Sama seperti perjanjian kerjasama pada umumnya, ketika Anda ingin membuat franchise, maka Anda juga perlu kesepakatan dan peran masing-masing pihak (franchisor dan franchisee). Perjanjian inilah yang nantinya dapat digunakan untuk memilah tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing pihak.

Baca Juga: Bisnis Terlindungi dengan Memastikan Poin Berikut Ada Dalam Perjanjian Waralaba 

Poin dalam perjanjian ini bisa berupa bagaimana tata cara pembayaran paket usaha, besaran royalti, apa yang dilakukan ketika kontrak kerjasama selesai, dan sebagainya. Poin-poin yang ada di dalamnya merupakan kesepakatan antara dua belah pihak, sehingga diharapkan kerjasama yang nantinya terjalin tidak menyalahi perjanjian tersebut. 

Anda tidak perlu bingung dan khawatir ketika membuat perjanjian usaha franchise, karena Anda bisa memanfaatkan LIBERA.id. Libera.id memiliki tim hukum profesional yang membantu Anda membuat perjanjian franchise maupun perjanjian lainnya sesuai dengan hukum yang berlaku. 

Membuat Tim Dukungan Manajemen yang Berkelanjutan

Umumnya franchise hanya terdiri dari investor sehingga tanggung jawab manajemen diberikan kepada pusat franchise/franchisor, oleh karena itu peran franchisor sangat penting dalam tataran fungsi manajemen.

Selama bisnis franchise berjalan, Anda perlu menyediakan dukungan manajemen kepada para mitra seperti dari segi supply bahan baku, pemasaran online, foto produk dan sebagainya. Dengan begitu, para mitra tidak akan merasa dilepas dan tetap dibantu dari sisi bisnis. Hal inilah yang akan membuat Anda dan para mitra bisa berkembang bersama dan mempertahankan bisnis.

Pilih Bentuk Usaha Berbadan Hukum

Agar bisnis Anda memiliki kredibilitas di mata mitra usaha maupun konsumen, pastikan Anda membuat bisnis berbadan hukum PT. Perseroan Terbatas atau PT merupakan satu-satunya bisnis berbadan hukum dan memiliki kekuatan hukum ketika diwaralabakan.

Baca Juga: Prosedur & Syarat Pendirian PT yang Harus Anda Lengkapi Demi Bisnis yang Terlindungi

Untuk mendaftarkan bisnis ke dalam badan hukum PT, Anda bisa memanfaatkan LIBERA.id. Dengan LIBERA.id, Anda bisa mengurus perizinan badan hukum PT dengan lebih mudah dan cepat, juga tepercaya.

Dalam PP No. 42 Tahun 2007 BAB V dijelaskan mengenai cara dan persyaratan pendaftaran waralaba, yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengajuan prospektus penawaran

Untuk mendaftarkan bisnis Anda menjadi sistem franchise, maka Anda perlu mengajukan prospektus penawaran kepada Kementerian Perdagangan dengan melampirkan beberapa dokumen seperti fotokopi pengajuan prospektus penawaran dan fotokopi legalitas usaha. 

Menurut Pasal 7 PP No. 42 Tahun 2007, prospektus penawaran yang diajukan setidaknya memuat beberapa hal seperti

  • Data identitas pemberi waralaba.
  • Legalitas usaha pemberi waralaba.
  • Sejarah kegiatan usahanya.
  • Struktur organisasi pemberi waralaba.
  • Laporan keuangan 2 tahun terakhir.
  • Jumlah tempat usaha.
  • Daftar penerima waralaba.
  • Hak serta kewajiban pemberi dan penerima waralaba.

Jika pengajuan prospektus penawaran waralaba disetujui, maka Kementerian Perdagangan akan menerbitkan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba yang berlaku hingga 5 tahun.

2. Pendaftaran perjanjian waralaba

Setelah mengajukan prospektus penawaran, Anda bisa membuat perjanjian waralaba untuk penerima waralaba (franchisee)dan melakukan pendaftaran perjanjian tersebut kepada Kementerian Perdagangan dengan melampirkan beberapa dokumen seperti:

  • Fotokopi legalitas usaha.
  • Fotokopi perjanjian waralaba.
  • Fotokopi prospektus penawaran waralaba.
  • Fotokopi KTP pemilik/pengurus perusahaan.

Pemasaran

Pemasaran bisnis franchise yang Anda buat baru bisa Anda selesaikan jika tahapan di atas sudah diselesaikan. Pemasaran di sini dilakukan sebagai waktu launching produk dan bisa dilakukan secara online maupun offline atau bahkan keduanya.

Misalnya melalui media sosial atau membuat website yang diisi dengan konten promosi sebagai media untuk pemasaran. Pastikan Anda membuat konten yang menarik dan membuat calon mitra atau pembeli franchise lebih mudah tertarik dengan merek yang akan Anda pasarkan tersebut.

Monitoring untuk Meningkatkan Kualitas Usaha

Monitoring atau pengawasan perlu dilakukan apalagi jika bisnis sudah mulai berjalan. Tujuannya untuk memastikan bahwa usaha franchise telah berjalan sesuai SOP, sehingga dapat dilakukan penanganan jika terjadi kendala dalam operasional usaha.

Bentuk pengawasan yang dilakukan bisa dengan cara menjalin komunikasi bersama para mitra dan memberikan masukan atas berbagai kendala yang mungkin terjadi selama menjalankan bisnis tersebut. Dengan begitu, mitra usaha pun akan lebih percaya karena franchise Anda memberikan pelayanan yang baik hingga akhir. Selain itu, ini juga dapat membantu Anda meningkatkan dan menjaga kualitas bisnis yang sudah Anda bangun dari awal.

Itulah beberapa cara dan prosedur yang perlu Anda pahami dalam membuat franchise? Jadi tunggu apalagi? Mulai capai mimpi Anda untuk mengembangkan bisnis dengan sistem franchise sekarang!

Related Posts

Lindungi Rahasia Bisnis Anda dengan Pasal Kerahasiaan dalam Perjanjian Kerja

Saat memulai hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan, perjanjian kerja merupakan dokumen yang menjadi dasar untuk mengatur hubungan kerja tersebut. Di mana, kontrak kerja atau perjanjian kerja ini berfungsi untuk melindungi para pihak, baik perusahaan maupun karyawan itu sendiri karena hak dan kewajiban masing-masing pihak tertulis jelas beserta hal-hal yang dapat mengakhiri hubungan kerja. Namun tahukah Anda? Selain perjanjian kerja, terdapat perjanjian penting lain yang harus diperhatikan ketika Anda ingin merekrut karyawan baru, yaitu Perjanjian Kerahasiaan atau Confidentiality Agreement.

Read more

5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Dalam Perjanjian Kerja Sama Influencer

Penggunaan social media kini semakin berkembang dan memunculkan banyak peluang bagi orang-orang baru yang ingin eksis dan dikenal banyak orang. Hanya bermodal jumlah followers yang banyak dan engagement seperti like, comment, atau views yang baik, mereka bisa menjadi role model bagi masyarakat di Indonesia. Orang-orang inilah yang dikenal dengan sebutan “influencer” yang tugasnya “memengaruhi” target konsumen untuk menggunakan produk atau jasa merek tertentu. Mengutip dari artikel yang dipublikasikan oleh Adweek.com, 92% konsumen percaya dengan rekomendasi dari teman, keluarga, atau bahkan orang lain yang tidak dikenal secara personal dibanding dengan iklan produk itu sendiri.

 

Read more