BisnisInvestasi

5 Cara Mendapatkan Pendanaan untuk Kembangkan Startup Anda!

Modal merupakan salah satu pondasi penting yang dapat membantu Anda membangun dan mengembangkan bisnis. Pada saat Anda pertama kali memulai bisnis, biasanya Anda akan menggunakan uang tabungan sendiri atau mendapatkan pinjaman dari teman maupun keluarga. Namun ketika Anda berencana untuk mengembangkan bisnis Anda, dibutuhkan modal tambahan dengan jumlah yang lebih besar. Di saat inilah Anda perlu memikirkan untuk mencari pendanaan dari pihak eksternal. Karena kondisi dan kebutuhan masing-masing startup berbeda, di bawah ini Libera akan memberikan beberapa cara mendapatkan modal usaha yang bisa Anda lakukan untuk membantu bisnis terus berkembang.

 

Ekuitas atau Saham

Menjual atau memindahtangankan ekuitas atau saham adalah salah satu cara mendapatkan modal usaha yang paling banyak diterapkan di dunia bisnis, baik untuk perusahaan besar maupun startup. Pada dasarnya, cara ini dilakukan perusahaan untuk memperoleh sejumlah dana dari investor, dan sebagai gantinya investor akan memiliki saham di perusahaan tersebut. Sebagai pemegang saham, investor dianggap sebagai “pemilik” perusahaan dan berhak mendapatkan keuntungan berupa dividen, maupun hak suara yang dapat menentukan kebijakan perusahaan kedepannya. Pendanaan melalui saham hanya dapat dilakukan apabila bisnis Anda berbentuk perseroan terbatas (PT). Karena konsep saham hanya dapat diterapkan pada PT, di mana modal yang diberikan untuk PT akan terbagi ke dalam saham sehingga investor yang memberikan modal akan otomatis dianggap sebagai pemegang saham

Ketika Anda memilih cara ini untuk mendapatkan modal usaha, penting bagi Anda untuk menyiapkan perjanjian antara pemegang saham, yang biasa dikenal dengan Perjanjian Pemegang Saham atau Shareholders Agreement. Di mana, perjanjian ini antara lain mengatur tentang hak dan kewajiban pemegang saham, pembagian dividen, hak suara, pengalihan saham, dan hal-hal lainnya yang mengatur hubungan para pemegang saham.  Jika sebelumnya Anda sudah memiliki Perjanjian Pemegang Saham dengan rekan bisnis Anda, perjanjian tersebut dapat diubah ketika ada investor baru yang akan menjadi pemegang saham di bisnis Anda.

Namun, sebelum memutuskan untuk mencari pendanaan melalui saham, Anda perlu memikirkan dengan baik karena pendaan melalui saham adalah investasi jangka panjang. Sehingga Anda perlu memercayai dan memiliki visi yang sama dengan investor tersebut yang nantinya akan menjadi pemegang saham dalam bisnis Anda. Selain itu, dengan adanya investor baru, akan ada kemungkinan dilusi atau pengurangan persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang sudah ada.

 

Baca Juga: Kontrak atau Perjanjian yang Dapat Melindungi Bisnis Anda

 

Loan atau Pinjaman

Selain saham, cara paling umum yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan modal usaha adalah dengan mengajukan loan atau pinjaman. Dengan cara ini, Anda dapat melakukan pinjaman uang kepada kreditor berupa sejumlah uang yang harus dikembalikan, tanpa melihat apakah perusahaan sudah menghasilkan keuntungan atau belum. Pinjaman dapat Anda peroleh dari institusi finansial seperti bank atau non-finansial, seperti kreditor individual.

Biasanya, cara ini dipilih pengusaha untuk mendapatkan pendanaan yang cepat dan mudah. Pendanaan melalui pinjaman tidak akan memengaruhi kepemilikan Anda terhadap bisnis Anda. Anda akan tetap memiliki kontrol penuh atas bisnis Anda karena kreditor hanya bertindak sebagai pihak yang meminjamkan uang. Hal ini berbeda dengan investasi melalui saham yang mana investor selaku pemberi dana akan menjadi pemegang saham pada bisnis Anda.

Namun, pinjaman akan dikenakan bunga yang persentasenya cukup tinggi terutama jika Anda meminjam dana dari Bank. Bukan hanya itu, biasanya kreditor juga akan meminta bentuk jaminan tertentu atas utang Anda, antara lain aset perusahaan Anda. Oleh karena itu, pendanaan melalui pinjaman kurang cocok diterapkan untuk bisnis startup karena pada umumnya startup tidak memiliki aset perusahaan yang dapat dijadikan jaminan. Selain itu, bisnis modelnya yang unik dan berisiko juga menjadi pertimbangan bagi Bank untuk memberikan pinjaman bagi startup.

 

Convertible Debt atau Konversi Utang Menjadi Saham

Cara ini umumnya diterapkan pada pendanaan awal startup dimana investor akan meminjamkan sejumlah dana kepada startup, kemudian apabila telah melewati jangka waktu yang telah ditentukan dan startup gagal membayar jumlah utang beserta bunga, maka utang tersebut akan dikonversi menjadi saham di startup. Dengan kata lain, investor di sini memiliki pilihan untuk mengonversi piutangnya menjadi saham atau ekuitas.

Selain itu, cara ini juga memiliki ciri yang hampir sama dengan melakukan investasi melalui utang, yaitu terdapat bunga atau interest. Jadi, pada tanggal jatuh tempo, investor tidak hanya akan mengonversikan jumlah utang pokoknya, tapi juga jumlah bunga yang telah terkumpul selama jangka waktu hingga tanggal jatuh tempo.  Untuk mendapatkan modal usaha dengan cara ini, Anda dan investor akan menandatangani surat perjanjian utang piutang dengan hak konversi. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam perjanjian tersebut antara lain tanggal jatuh tempo dan conversion price yakni harga per lembar saham yang disepakati, dimana investor dapat menukar piutangnya dengan sejumlah saham.

 

Baca juga: Convertible Debt atau Konversi Utang untuk Pembiayaan Startup Anda

Venture Debt atau Utang Ventura

Venture Debt atau utang ventura adalah cara mendapatkan modal usaha melalui utang yang dibiayai oleh modal ventura (venture capital atau VC) bagi bisnis startup yang tidak memiliki cukup aset atau arus kas untuk investasi melalui utang konvensional yang diberikan oleh institusi finansial seperti bank. Venture debt merupakan solusi untuk pendanaan startup karena syarat pinjaman yang diberikan akan disesuaikan dengan karakteristik startup. Pada dasarnya, venture debt adalah pinjaman biasa, namun kondisinya lebih disesuaikan dengan bisnis startup yang memiliki aset terbatas untuk dijadikan sebagai jaminan.

Karena pada dasarnya venture debt memiliki sifat yang sama dengan pinjaman, maka Perjanjian yang umumnya digunakan untuk venture debt adalah perjanjian kredit. Namun, dalam surat perjanjian tersebut dapat diatur ketentuan-ketentuan tertentu yang membedakan transaksi ini dengan kredit konvensional, antara lain kondisi tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan startup. Namun, venture debt masih terbilang asing dan jarang digunakan di Indonesia. Sebagaimana dikutip dari Daily Social, venture debt baru saja didirikan oleh Bank CIMB Niaga dan Genesis Alternative Ventures pada tahun ini yang ditujukan khusus untuk membiayai startup

 

Shareholder Loan atau Pinjaman Pemegang Saham

Sesuai dengan istilahnya, shareholder loan atau pinjaman pemegang saham adalah modal usaha yang diperoleh melalui pemberian pinjaman dari pemegang saham perusahaan. Biasanya jenis pinjaman ini dikenakan bunga yang rendah, bahkan tidak dikenakan bunga sama sekali. Karena pinjaman ini diberikan oleh pihak yang amat dekat dengan perusahaan, maka biasanya pinjaman ini dapat diberikan tanpa perlu memberikan jaminan bagi pemegang saham sebagai kreditor.

Berdasarkan Pasal 12 Peraturan Pemerintah No. 94/2010, pemegang saham dapat memberikan pinjaman tanpa bunga kepada perusahaan selama memenuhi persyaratan antara lain jika pinjaman tersebut memang berasal dari dana pemegang saham sendiri dan perusahaan memang sedang mengalami kesulitan keuangan untuk kelangsungan usahanya.

Selain itu, pinjaman pemegang saham merupakan bentuk pinjaman modal usaha yang tidak rumit jika dibandingkan dengan penyertaan saham. Shareholder loan hanya perlu dituangkan dalam perjanjian kredit antara pemegang saham dengan perusahaan, sedangkan jika pemegang saham berniat untuk menambah jumlah modal yang dimasukkan ke dalam perusahaan atau jika bisnis startup Anda mencari pendanaan melalui penyertaan saham, maka dibutuhkan proses yang lebih panjang karena perlu adanya perubahan pada akta perusahaan.

 

Dengan penjelasan di atas, Anda bisa mulai memperkirakan beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan pendanaan yang kiranya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan startup Anda. Dan perlu diingat, jangan pernah terpaku dengan jumlahnya saja, skema investasi juga dapat menentukan siapa yang lebih diuntungkan kedepannya. Libera dapat membantu anda pada bagian legal dalam proses fundraising mulai dari Founders Agreement, Term Sheet, SSA, Shareholders Agreement, perjanjian kredit, dan masih banyak lagi. Jadi hubungi Libera.id untuk mendapatkan .

Related Posts

Waspada Fraud Karyawan Terjadi, Ini Penyebab & Cara Atasinya!

Mengelola Sumber Daya Manusia atau SDM tentu bukan hal yang mudah dan menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Apalagi jika terjadi potensi fraud atau kecurangan karyawan yang mungkin sedang mengintau bisnis. Namun apa saja fraud karyawan yang sering terjadi dalam perusahaan dan bagaimana cara mengatasinya?

Read more

3 Jenis Perjanjian Investasi yang Wajib Dimiliki untuk Lindungi Dana & Perusahaan

Ketika ingin mengembangkan bisnis, biasanya perusahaan akan mencari modal tambahan dengan mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan maupun mencari investor yang ingin memberikan modal. Namun, untuk memberikan dana, seorang investor tentu tidak bisa sembarangan memilih perusahaan. Di mana, investasi ini menjadi kegiatan yang membutuhkan orientasi visi jangka panjang, serta ketekunan untuk mengolah dana tanpa berharap keuntungan yang instan.

Read more