Bisnis

Ingin Ekspansi Bisnis? Jangan Terburu-Buru, Pertimbangkan Hal Ini!

Ketika bisnis dirasa sudah cukup stabil, maka sekarang saatnya Anda membuat skala bisnis menjadi lebih besar, salah satunya dengan melakukan ekspansi bisnis. Ekspansi bisnis menjadi langkah penting bagi pemilik bisnis untuk meningkatkan aktivitas keuangan usaha yang dapat berdampak pada penguatan usaha.

Ekspansi bisnis sendiri dibagi menjadi 2 (dua) jenis. Pertama yaitu menambah kuantitas bisnis menjadi lebih besar dengan jenis bisnis yang sama seperti membuka cabang baru dengan jenis produk yang sama. Kedua yaitu melakukan perluasan bidang bisnis untuk menciptakan pasar baru, memperluas fasilitas, menambah sumber daya manusia, dan sebagainya. Misalnya dengan membuka lini produk baru.

Dengan melakukan ekspansi, artinya bisnis Anda berhasil meningkatkan aktivitas ekonomi. Peningkatan ini nantinya akan berlanjut pada peningkatan keuntungan dan pelanggan, yang nantinya akan membantu penguatan pada bisnis itu sendiri. 

Namun, melakukan ekspansi bisnis bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan strategi yang matang. Anda harus memikirkannya dari segala aspek untuk menghindari salah langkah yang berujung kepada defisit yang merugikan bisnis.

Oleh karena itu, di bawah ini Libera akan memberikan beberapa hal yang perlu Anda  perhatikan ketika ingin melakukan ekspansi bisnis.

Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Ekspansi Bisnis

Agar ekspansi berjalan sesuai dengan rencana bisnis, tentu Anda perlu mengetahui beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika ingin melakukan ekspansi bisnis. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan ekspansi bisnis.

1. Pahami company growth

Alasan pertama sebuah bisnis melakukan ekspansi adalah ketika bisnis tersebut sedang mengalami growth. Namun, tahukah Anda? Tidak semua company growth menandakan hal yang baik, bisa saja membawa perusahaan mengalami penurunan. Misalnya, dinamika perusahaan Anda telah stabil dan mengalami perkembangan terus menerus dan konsisten. Tidak lama kemudian, beberapa karyawan resign. Jikah hal ini yang terjadi, kira-kira apa penyebabnya?

Ketika perusahaan berkembang pesat dan dalam waktu yang singkat, maka akan muncul kecenderungan untuk meningkatnya beban kerja karyawan. Saat perusahaan masih menjadi bisnis kecil, job desk karyawan telah terbagi dengan jelas. Namun, dikala perusahaan terus berkembang, bukan tidak mungkin job desk karyawan akan bertambah.

Tanpa manajemen yang baik, bukan tidak mungkin hal tersebut akan benar terjadi. Jadi, jika Anda ingin melakukan ekspansi, cobalah perhatikan faktor tersebut dan lakukan perbaikan manajemen perusahaan sebelum benar-benar melakukan ekspansi bisnis.

2. Membuat perencanaan yang tepat

Pengembangan bisnis tidak akan selalu berjalan lancar, ada kalanya justru harus kehilangan banyak hal dan tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. Namun, besar kemungkinan juga Anda bisa memperoleh keuntungan besar. Untuk memperoleh keuntungan yang besar tentu Anda tidak bisa asal melakukan ekspansi, melainkan dengan membuat perencanaan yang tepat dan matang.

Ketika merencanakan untuk melakukan ekspansi, pastikan Anda memasukkan banyak sudut pandang; mulai dari segi konsumen, karyawan, hingga nilai perusahaan sendiri. Banyak perusahaan yang gagal melakukan ekspansi karena tidak lagi mempertahankan nilai-nilai perusahaan yang sudah dibangun selama ini, sehingga  akan memengaruhi para konsumen lama. Ada juga yang gagal melakukan ekspansi karena masalah management karyawan.

Untuk itu, Anda perlu melakukan riset kecil-kecilan, mulai dari belajar dari perusahaan yang sukses melakukan ekspansi hingga belajar dari bisnis yang gagal melakukan ekspansi. Cobalah perhatikan apa yang membuat perusahaan itu berhasil dan gagal, kemudian cobalah perbaiki kesalahan yang mereka ambil dan jadikan senjata untuk Anda, sehingga bisnis bisa berkembang secara konsisten.

3. Memperhitungkan modal yang dibutuhkan

Ketika ingin melakukan ekspansi, Anda juga perlu mempertimbangkan untuk menambah modal usaha. Tanpa modal yang cukup, ekspansi tidak mungkin dilakukan. 

Ketika perusahaan menjadi besar, otomatis beban kerja karyawan akan bertambah besar, sehingga Anda perlu mempertimbangkan untuk menambah gaji karyawan dan melakukan perekrutan karyawan baru.

Baca Juga: 8 Tips Menambah Modal Usaha untuk Mengembangkan Bisnis Anda

Kemudian, ketika melakukan ekspansi, maka target pemasaran juga akan meluas. Maka tentu Anda perlu melakukan perluasan wilayah pemasaran. Untuk memperluas pemasaran tentu dibutuhkan juga modal yang tidak sedikit. Inilah alasan kenapa modal usaha perlu ditambah untuk melakukan ekspansi bisnis.

Langkah Melakukan Ekspansi Bisnis dengan Tepat

Setelah Anda mempertimbangkan ketiga faktor di atas, maka kini saatnya Anda melakukan ekspansi bisnis. Bagaimana cara melakukan ekspansi bisnis yang tepat? Berikut ini beberapa langkah yang perlu Anda lakukan ketika melakukan ekspansi bisnis.

1. Buat rencana yang matang

Sebelum memutuskan untuk melakukan ekspansi bisnis, cobalah buat perencanaan yang matang yang akan membantu Anda agar tidak kehilangan kontrol atas bisnis sebelumnya. Dengan perencanaan yang matang jugalah Anda dapat mempermudah dalam mengarahkan kemana bisnis baru tersebut akan dibawa.

Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan perencanaan ekspansi. Yang paling utama adalah Anda harus mengetahui bagaimana kondisi bisnis saat ini. Biasanya bisnis yang siap melakukan ekspansi adalah bisnis yang memiliki penjualan yang lancar, konsumen yang signifikan, serta memiliki pasar yang cukup luas. Cobalah perkuat bisnis utama agar bisa menjadi tumpuan untuk rencana berikutnya.

Setelah memahami kondisi internal pada bisnis, Anda bisa belajar hal baru yang bermanfaat untuk mengoptimalkan bisnis. Cobalah buat rencana mengenai model bisnis selanjutnya, modal yang digunakan, serta langkah yang akan ditempuh untuk perkembangan bisnis. Berikut beberapa contoh perencanaan ekspansi bisnis yang  bisa Anda lakukan.

  • Meningkatkan inventaris produk agar dapat melayani permintaan pasar yang makin besar.
  • Membuat variasi produk untuk memberikan banyak pilihan kepada pelanggan.
  • Menambah gudang untuk menampung produk yang jumlahnya semakin besar.
  • Membuka toko fisik/offline atau toko online untuk memperluas pasar.
  • Menambah jumlah karyawan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penjualan serta mendukung berbagai kegiatan operasional lainnya.
  • Memperluas target wilayah penjualan, misalnya saat ini hanya fokus di Jabodetabek, maka setelah ekspansi bisa mencakup ke seluruh Indonesia.

2. Menambahkan produk dan layanan terbaru

Mungkin saat ini bisnis Anda sudah memiliki produk dan layanan andalan, namun tidak ada salahnya jika Anda menambahkan produk dan layanan baru yang berbeda dari sebelumnya.

Cara ini bisa dilakukan dengan membuat wajah baru pada bisnis dengan beralih ke lini bisnis yang belum pernah dilakukan. Tentu hal ini dapat dilakukan tanpa meninggalkan bisnis yang ada sebelumnya. Namun untuk mewujudkannya bukanlah hal yang mudah. Anda butuh melakukan analisis dan riset secara menyeluruh untuk mengetahui produk seperti yang sebenarnya diinginkan konsumen.

Jika ini memang hal baru bagi bisnis Anda, maka buatlah perhitungan dan strategi untuk mengetahui apakah bisnis tersebut mampu untuk memasarkannya dan akhirnya mendapat keuntungan.

3. Menentukan model bisnis

Ketika ekspansi, model bisnis baru tidak akan sama seperti model bisnis sebelumnya. Di dalam tahapan yang panjang dibutuhkan standard operating procedures (SOP) yang baru. Jika memiliki karyawan baru, maka aktivitas bisnis pun perlu berubah secara perlahan. Selain itu, metode penjualan juga bisa berubah.

Oleh karena itu, penting untuk menentukan model bisnis baru yang akan membantu Anda menentukan standar atau metode yang tepat untuk kegiatan operasional bisnis setelah dilakukannya ekspansi.

Selain itu, jika Anda menentukan target pasar baru dan telah memiliki jenis produk baru yang lebih variatif, maka Anda juga perlu menentukan metode apa yang akan digunakan nantinya, mulai dari target pasar, cara mendapatkan engagement, hingga melakukan penjualan kedepannya.

4. Menyiapkan modal yang dibutuhkan

Seperti yang telah dijelaskan di atas. Ketika melakukan ekspansi bisnis, maka Anda perlu mempertimbangkan modal usaha untuk menggaji karyawan, menyewa atau membangun gudang baru, membangun toko fisik, membeli toko online, hingga membangun pabrik produksi sendiri, sesuai model ekspansi yang Anda pilih.

Anda bisa juga menggunakan profit dari penjualan sebagai modalnya, namun cash flow Anda bisa terganggu dan berdampak buruk bagi operasional bisnis Anda kedepannya..

4. Promosi dengan aktif

Ketika ekspansi, bisa saja produk yang Anda jual sama atau bahkan lebih baik. Namun, tidak ada yang mengetahui hal ini ketika tidak ditunjukkan. Oleh karena itu, Anda bisa terus melakukan promosi dengan aktif dan menjelaskan bagaimana produk tersebut menjadi yang terbaik, serta ajaklah konsumen menggunakannya.

Promosi dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk secara keseluruhan. Lakukan promosi sekecil apapun secara aktif dan terus-menerus agar konsumen mengenal bisnis dan ingin melakukan transaksi dengan bisnis Anda.

5. Mencari Target Pasar Baru

Jika Anda menciptakan produk atau layanan yang berbeda dengan bisnis sebelumnya, maka Anda juga butuh target konsumen yang berbeda dan sesuai produk baru tersebut. Namun pencarian pasar baru ini bukan berarti tidak bisa mencari target pasar untuk produk sebelumnya.

Jika yakin untuk melakukan ekspansi bisnis, Anda tetap bisa membawa produk Anda dipasarkan di daerah berbeda sebagai strategi pencarian target konsumen lain yang tepat untuk produk Anda.

6. Membuka Cabang

Jika Anda telah melihat perkembangan pada bisnis utama, maka cobalah pertimbangkan membuka cabang baru untuk menjangkau konsumen lebih luas lagi. Anda bisa coba membuka cabang baru di daerah yang sama atau berbeda.

Cabang di daerah yang sama biasanya digunakan untuk membantu bisnis melayani konsumen yang mungkin tidak bisa dilayani cabang utama.

Jika tujuannya untuk mendapatkan keuntungan lebih, maka Anda bisa membuka cabang di daerah lain di mana persaingan produk tidak terlalu ketat, serta untuk mencapai konsumen baru di daerah berbeda.

7. Mengaplikasikan sistem penjualan baru

Saat ini sudah banyak UMKM yang go digital, Anda pun bisa memanfaatkannya dengan mulai membuka toko online. Kegiatan bisnis di dunia online lebih sederhana, sehingga banyak konsumen yang lebih tertarik untuk membeli produk secara online. Anda bisa memanfaatkannya dengan mencoba membuka toko online di e-commerce, media sosial, dan masih banyak lagi.

8. Lakukan kerja sama bisnis yang saling menguntungkan

Untuk melakukan  ekspansi bisnis, Anda juga bisa melakukan kerja sama dengan berbagai mitra usaha, baik perusahaan komplemen atau pesaing. Pastikan kerja sama ini saling menguntungkan.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat Surat Perjanjian Kerja Sama Bisnis 

Kerja sama yang baik akan melakukan identifikasi yang jelas dan menciptakan solusi yang berguna untuk kepentingan bisnis, bahkan jika Anda bekerja sama dengan pesaing bisnis sendiri. Cobalah gabungkan ide untuk memperluas pasar dengan menciptakan produk terbaru, baik untuk pasar yang sama, pasar berbeda atau pasar yang lebih luas.

9. Membeli Perusahaan Pesaing

Selain melakukan kerja sama bisnis, jika Anda memiliki modal yang besar, Anda juga bisa membeli perusahaan pesaing. Hal ini bisa dilakukan ketika pesaing sedang dalam masa sulit. Pembelian ini bisa dilakukan dengan dua cara yaitu merger ataupun akuisisi.

Merger merupakan proses penggabungan dua perusahaan menjadi satu. Di mana perusahaan yang melakukan merger akan membeli semua aset dan liabilitas perusahaan yang di-merger, sehingga perusahaan yang me-merger memiliki 50% saham dan perusahaan yang di-merger harus berhenti beroperasi.

Sedangkan akuisisi adalah pengalihanan secara langsung sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan tersebut. Di sini perusahaan yang dibeli tetap ada, namun pemegang sahamnya akan berubah.

Nah, itulah beberapa hal mengenai ekspansi bisnis mulai dari faktor yang perlu dipertimbangkan dan langkah-langkah melakukan ekspansi bisnis. Jadi, kira-kira apakah bisnis Anda sudah siap melakukan ekspansi bisnis?

Bagi Anda yang ingin melakukan ekspansi bisnis, pastikan juga untuk mempersiapkan dokumen legalitas dan perjanjian bisnis ketika Anda ingin melakukan ekspansi bisnis, terutama jika Anda memutuskan untuk melakukan kerja sama, merger, maupun akuisisi bisnis.

Anda bisa memanfaatkan Libera.id sebagai layanan hukum yang membantu Anda mencegah risiko hukum bisnis yang mungkin terjadi di kemudian hari. Libera dapat membantu Anda mengurus perjanjian bisnis hingga membantu Anda mengurus legalitas perusahaan. Jadi tunggu apalagi? Manfaatkan Libera sekarang juga!

Related Posts

Pahami Aturan Pengunduran Diri Karyawan Demi Penuhi Hak & Kewajiban Mereka

Setiap perusahaan pasti memiliki aturan dan kebijakannya masing-masing, salah satunya adalah kebijakan atau aturan pengunduran diri karyawan. Ada beberapa perusahaan yang memberlakukan 1 month notice, ada juga yang menerapkan 2 months notice. Lalu, bagaimana sebenarnya aturan pengunduran diri karyawan yang tepat?

Aturan Pengunduran Diri Karyawan Menurut Undang-Undang

1 month notice atau 2 months notice merupakan istilah yang sering digunakan perusahaan atau karyawan untuk menyebut kewajiban pengajuan permohonan pengunduran diri karyawan secara tertulis yang diajukan paling lambat 30 hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri (1 month notice), atau 60 hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri (2 months notice).

Ternyata, aturan mengenai pengunduran diri karyawan telah disebutkan dalam Pasal 81 angka 42 UU Cipta Kerja yang berisi bahwa karyawan yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri dan harus memenuhi syarat:

  1. mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis paling lambat 30 hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri;
  2. tidak terikat dalam ikatan dinas; dan
  3. tetap melaksanakan kewajibannya, yaitu bekerja dan menyelesaikan  pekerjaannya hingga tanggal mulai pengunduran diri;

Berdasarkan ketentuan di atas, hukum ketenagakerjaan Indonesia telah menetapkan bahwa permohonan pengunduran diri boleh dilakukan karyawan paling lambat harus sudah diajukan 30 hari sebelum tanggal pengunduran diri atau yang lebih dikenal dengan one month notice.

Misalnya, karyawan A ingin mengundurkan diri pada 1 Juni 2022, maka karyawan tersebut harus membuat surat permohonan pengunduran diri paling lambat tanggal 1 Mei 2022.

Selain itu, karyawan yang mengundurkan diri atas keinginan mereka sendiri dan telah memenuhi persyaratan di atas, maka mereka berhak mendapatkan uang pisah dan uang penggantian hak dari perusahaan.

Aturan atau Kebijakan Perusahaan yang Mengatur 2 Months Notice

Meski aturan dalam UU telah mengatur bahwa karyawan yang mengajukan resign perlu melakukan permohonan paling lambat 30 hari sebelum tanggal ia resign, namun ada beberapa perusahaan yang juga memberlakukan kebijakan 2 months notice atau maksimal 2 bulan sebelum tanggal ia berhenti kerja di perusahaan tersebut.

Menurut Prof. Aloysius Uwiyono, Guru Besar Hukum Perburuhan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, perusahaan diperbolehkan menerapkan pengajuan permohonan pengunduran diri lebih dari 30 hari, namun tidak boleh kurang dari itu. Kebijakan tersebut dibuat sebagai persiapan perusahaan untuk mencari dan mendapatkan pengganti karyawan yang mengundurkan diri.

Namun, kebijakan ini tidak boleh diatur secara sepihak maupun lisan, tapi perlu dicantumkan setidaknya dalam Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerja Bersama, atau Perjanjian Kerja.

Hak Karyawan yang Resign & Wajib Dipenuhi Perusahaan

Ketika karyawan resign dan telah memenuhi persyaratan pengunduran diri yang telah disebutkan di atas, maka berdasarkan Pasal 81 angka 44 UU Cipta Kerja, pengusaha wajib membayar uang pesangon dan/atau uang penghargaan, serta uang penggantian hak yang seharusnya diterima jika terjadi PHK.

Di mana, berdasarkan Pasal 50 PP No. 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja, karyawan yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri dan memenuhi persyaratan di atas berhak mendapatkan:

  1. uang penggantian hak (“UPH”); dan
  2. uang pisah yang besarannya telah diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama.

Di mana, Uang Penggantian Hak yang seharusnya diterima termasuk beberapa hal seperti:

  1. cuti tahunan yang belum diambil dan belum hangus;
  2. biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat di mana pekerja/ buruh diterima bekerja;
  3. hal-hal lain yang telah ditetapkan dan tertulis dalam perjanjian kerja, PP, atau PKB.

Itulah beberapa aturan pengunduran diri karyawan yang perlu dipahami oleh Anda sebagai pengusaha atau pemilik perusahaan. Dengan mengetahui adanya aturan ini diharapkan Anda bisa memenuhi hak-hak karyawan sekaligus sebagai dasar pembuatan Perjanjian Kerja.

Untuk membuat perjanjian kerja yang sesuai dengan aturan yang berlaku, Anda bisa memanfaatkan layanan pembuatan perjanjian dari LIBERA. LIBERA bisa membantu Anda membuat segala jenis perjanjian bisnis hingga membantu mengurus perizinan bisnis. Jadi tunggu apalagi? Percayakan kebutuhan bisnis Anda dengan LIBERA.id.

Lindungi Rahasia Bisnis Anda dengan Pasal Kerahasiaan dalam Perjanjian Kerja

Saat memulai hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan, perjanjian kerja merupakan dokumen yang menjadi dasar untuk mengatur hubungan kerja tersebut. Di mana, kontrak kerja atau perjanjian kerja ini berfungsi untuk melindungi para pihak, baik perusahaan maupun karyawan itu sendiri karena hak dan kewajiban masing-masing pihak tertulis jelas beserta hal-hal yang dapat mengakhiri hubungan kerja. Namun tahukah Anda? Selain perjanjian kerja, terdapat perjanjian penting lain yang harus diperhatikan ketika Anda ingin merekrut karyawan baru, yaitu Perjanjian Kerahasiaan atau Confidentiality Agreement.

Read more