Bisnis

Franchise VS Usaha Sendiri, Mana yang Cocok untuk Anda Mulai?

Setiap orang yang ingin memulai bisnis pasti sudah menyiapkan strategi untuk bisnisnya, baik itu memilih franchise vs usaha sendiri. Meski terlihat berbeda, tujuan kedua jenis usaha ini adalah sama yaitu sama-sama untuk mendapatkan keuntungan dengan modal terjangkau. Meski memiliki persamaan dalam tujuan, keduanya pun memiliki perbedaan masing-masing yang didalamnya tentu ada kelebihan dan kekurangannya.

Agar Anda tidak salah dalam menentukan strategi dalam memulai bisnis, di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu Anda pahami antara franchise vs usaha sendiri. Dengan memahami perbedaan keduanya, maka Anda bisa lebih mudah dalam menentukan bisnis mana yang paling tepat bagi Anda.

Franchise Vs Usaha Sendiri

Ketika Anda ingin memulai usaha sendiri, maka Anda harus membangun bisnis tersebut dari nol. Meski begitu, Anda bebas dalam berinovasi dan bereksperimen, namun tingkat risikonya jauh lebih tinggi.

Sedangkan, ketika Anda memilih franchise yang merupakan bentuk kerjasama bisnis dengan prinsip kemitraan, Anda tidak perlu repot memikirkan strategi bisnis. Karena reputasi brand, manajemen, atau peralatan bisnis akan disediakan oleh pemilik usaha (franchisor).

Baca Juga: Ingin Memulai Bisnis Franchise? Ketahui Dulu Hukum Waralaba yang Berlaku

Membuka usaha sendiri pasti lebih sulit dibandingkan franchise, namun, usaha sendiri lebih bebas dalam mengatur bisnis yang dijalankan. Sedangkan, ketika memilih franchise, maka Anda tidak perlu lagi memperkenalkan bisnis dari awal. Hal ini karena biasanya produk yang ditawarkan bisnis franchise sudah dikenal di masyarakat. Meski begitu, Anda juga harus pandai dan cermat memilih franchise yang diinginkan. Jangan sampai Anda salah dan justru membuat Anda merugi.

Kelebihan & Kekurangan Franchise Vs Usaha Sendiri

Bisnis franchise dan usaha sendiri tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Di bawah ini adalah kelebihan dan kekurangan bisnis franchise vs usaha sendiri.

Komponen Bisnis Franchise Usaha Sendiri
Merek Dagang Merek Dagang Telah Diakui

Dengan memilih franchise, maka Anda bisa menggunakan merek dagang perusahaan franchisor. Sehingga, Anda tidak perlu repot-repot memikirkan hal ini karena semua telah disediakan.

Sayangnya, Anda tidak bisa mengubah konsep bisnis dari franchisor dan harus merepresentasikan perusahaan secara keseluruhan.

Ada standar usaha yang telah ditetapkan dan tidak boleh dilanggar. Sehingga, tidak cocok bagi Anda yang suka berinovasi.

Merek Dagang Milik Sendiri

Dengan membangun bisnis sendiri, Anda memiliki hak 100% dalam segala hall yang berkaitan dengan bisnis. Mulai dari menentukan produk atau jasa yang akan dijual, siapa target bisnis, konsep bisnis yang akan dijalankan, hingga cara menjualnya.

Strategi Bisnis Strategi Teruji

Sistem bisnis franchise pasti sudah melakukan uji coba terlebih dulu. Meskipun akan tetap ada risiko gagal, namun Anda tetap tidak perlu memulai strategi bisnis dari nol.

Strategi Belum Teruji

Dengan memilih memulai usaha sendiri, Anda perlu mencari dan mencoba-coba strategi bisnis yang cocok bagi perusahaan. Trial dan error harus terus dilakukan hingga menemukan strategi yang paling optimal bagi perusahaan.

Kepemilikan Bisnis Kepemilikan Terbatas

Setiap franchisee terikat pada perjanjian franchisor. Sehingga, franchisee tidak diperkenankan menjual bisnis waralabanya kepada pihak lain.

Jika bisnis sudah tidak menguntungkan, Anda tidak dapat memindahtangankannya. Jika memutuskan untuk menutup bisnis tersebut, maka modal yang Anda keluarkan untuk membayar royalti tersebut akan hangus.

Kepemilikan Penuh

Jika suatu saat Anda merasa bisnis  sudah tidak menguntungkan atau ingin memulai bisnis baru, maka Anda bebas menjual bisnis tersebut.

Hal ini karena Anda adalah pemegang kepemilikan mutlak dalam bisnis, sehingga Anda bebas melakukan apa saja dengan kepemilikan tersebut.

Lokasi Strategi Analisa Pemilihan Lokasi

Dalam bisnis franchise Anda tidak perlu kebingungan karena franchisor akan membantu Anda menganalisa lokasi yang akan digunakan untuk membuka bisnis waralaba.

Memilih Lokasi Sendiri

Lokasi manapun yang dianggap menguntungkan dapat Anda gunakan sebagai tempat usaha. Tidak ada persyaratan apapun untuk menentukan tempat usaha, tergantung pada pertimbangan keuntungan dan kerugian Anda sebagai pemilik usaha.

Supplier Supplier Telah Ditentukan

Biasanya franchisor sendirilah yang menjadi supplier bagi seluruh bisnis franchisenya.

Anda tidak diperkenankan membeli bahan baku dari supplier lain sekalipun ada supplier yang menawarkan keuntungan lebih.

Bebas Pilih Supplier

Dapat memilih supplier mana saja dan menggantinya kapanpun Anda merasa ada supplier lain yang lebih menguntungkan.

 

Potensi Konflik Potensi Konflik Tinggi

Bisnis franchise sangat mengandalkan perjanjian kerjasama dan sangat sensitif dan rentan konflik.

Jika terjadi ketimpangan dalam praktek usaha, potensi konflik antara franchisor dan franchisee sangat besar. Tidak jarang konflik ini membawa kerugian besar baik bagi franchisor maupun franchisee.

Potensi Konflik Rendah

Dalam bisnis sendiri ikatan yang terpenting adalah antara perusahaan dan target pasar atau suppliernya.

Tidak ada ikatan lain yang memberikan pengaruh signifikan pada keberlangsungan usaha tersebut.  Maka dari itu bisnis sendiri memiliki potensi konflik yang lebih rendah dibandingkan bisnis franchise.

Training Diberikan Training Gratis

Jika Anda adalah pemula dan belum memiliki kemampuan bisnis apapun, bisnis franchise akan membuat Anda aman. Franchisor akan memberikan training kepada setiap franchiseenya sehingga Anda tidak merasa buta arah dalam menjalankan bisnis.

Tidak Ada Training

Tidak ada training apapun bagi pemilik bisnis. Sehingga, Anda harus merencanakan training apa yang ingin Anda berikan kepada bawahan di perusahaan nantinya.

Popularitas & Reputasi Bisnis Bisnis Sudah Dikenal & Memiliki Reputasi Baik

Produk franchise biasanya sudah dikenal banyak orang, sehingga Anda tidak perlu repot membangun reputasi dan popularitas produk tersebut.

Namun, jika nantinya terjadi masalah dalam bisnis dan mencoreng nama baik merek dagang tersebut, Anda pun akan terkena imbasnya. Sekalipun tidak melakukan kesalahan dalam praktek usaha yang Anda pegang.

Membangun Reputasi Sendiri

Anda harus memperkenalkan dan membangun reputasi produk dari nol. Hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah serta membutuhkan waktu yang panjang. Tingkat keberhasilannya pun tidak dapat dipastikan.

Promosi Promosi Bersama

Promosi akan dilakukan bersama, di mana pihak franchisor akan memberikan arahan promosi pada setiap franchisee, sehingga jangkauan promosi akan lebih luas.

Promosi yang dilakukan oleh outlet franchisee lain juga akan memberikan dampak positif bagi outlet Anda.

Promosi Terbatas

Promosi yang dilakukan bisnis Anda hanya terbatas pada outlet yang dimiliki. Jika ingin memperluas jangkauan promosi, maka Anda butuh biaya lebih.

Keuntungan Profit Dikurang  Biaya Royalti

Royalti harus dibayarkan kepada franchisor di awal usaha. Biasanya Anda harus merogoh kocek cukup besar hanya untuk mendapatkan izin usaha tersebut. Jika modal tidak banyak maka akan cukup sulit untuk membeli franchise.

Profit Tidak Terbatas

Anda bebas menentukan sendiri bagaimana cara Anda ingin mengembangka bisnis demi mendapatkan keuntungan.

Tidak ada aturan yang membatasi untuk membuka cabang baru atau merambah sektor baru. Satu-satunya aturan yang menjadi batasan hanyalah aturan pemerintah. Sehingga, Anda bisa mencoba berbagai cara untuk melipatgandakan keuntungan Anda.

Mana yang Anda Pilih, Franchise Vs Usaha Sendiri?

Bisnis waralaba dan bisnis sendiri memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menambah kekayaan pemilik usaha. Ada banyak pertimbangan yang memengaruhi kesimpulan mana yang lebih menguntungkan. Semua tergantung prioritas dan pilihan Anda. 

Apapun sistem bisnis yang akan Anda jalankan nantinya, pastikan Anda mengetahui dan memperhatikan legalitas bisnis tersebut. Jika Anda memilih usaha sendiri, pastikan Anda mengurus legalitas bisnis demi kredibilitas dan produktivitas bisnis. Sehingga mengurangi risiko terjadinya masalah hukum di kemudian hari.

Untuk mengurus legalitas bisnis, Anda bisa memanfaatkan layanan hukum bisnis dari LIBERA.id. Selain mengurus legalitas bisnis, LIBERA juga bisa membantu Anda mengecek perjanjian waralaba, sehingga nantinya Anda tidak bisa mengalami kerugian karena kurangnya pemahaman mengenai perjanjian kerjasama bisnis waralaba atau franchise.

Related Posts

Sudah Mendaftarkan Nama PT & Disahkan MenkumHam? Ini Cara Memilih Nama PT yang Tepat!

Ketika memutuskan untuk memulai bisnis, hal penting yang perlu dilakukan setelahnya adalah melegalkan perusahaan tersebut dengan mendaftarkan perusahaan ke dalam badan hukum PT atau Perseroan Terbatas. PT sendiri merupakan bentuk perusahaan berbadan hukum dan pendiriannya telah diatur secara tertulis dalam UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas “UUPT”. Namun, sebelum mendaftarkannya, tentu Anda perlu memilih terlebih dulu nama PT yang akan digunakan bisnis Anda.

Read more