Bisnis

Jangan Panik Resesi 2023, Ini 7 Cara yang Perlu Anda Lakukan untuk Mempersiapkannya!

Seluruh dunia sedang dihebohkan dengan prediksi resesi 2023. Prediksi ini dilatarbelakangi dari laporan International Monetary Fund (IMF) Countering the Cost-of-Living Crisis yang dirilis pada 11 Oktober 2022. Di mana, dalam laporan tersebut memprediksi pertumbuhan global melambat dari 3,2 persen pada tahun 2022 menjadi 2,7 pada tahun 2023. Dilansir Tempo, sektor yang diprediksi paling terdampak adalah sektor keuangan dan sektor yang mengandalkan kegiatan ekspor.

Bukan hanya itu, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa perekonomian Indonesia tahun 2023 gelap, banyak masyarakat yang mulai ketar-ketir dan panik terlebih para pelaku usaha UMKM.

Menurut Sri Mulyani, prediksi ini bukanlah untuk menakut-nakuti, melainkan didasari dengan kondisi perekonomian global yang hingga saat ini sedang tidak baik-baik saja, bahkan sudah banyak para ahli di bidangnya yang memprediksi bahwa peningkatan ini akan terus berjalan hingga akhir tahun 2022.

Bayang-bayangan resesi hingga saat ini semakin terlihat nyata dengan meningkatnya komoditas energi, ancaman inflasi, hingga kenaikan suku bunga. Hal inilah yang perlu diwaspadai pelaku UMKM untuk siap dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian global ini dan mulai mempersiapkan beberapa hal untuk bertahan dalam ancaman resesi.

Lalu bagaimana cara mempersiapkan ancaman resesi 2023 bagi UMKM?

Mengelola Keuangan

Ketidakpastian dalam kegiatan ekonomi menjadi salah satu dampak resesi yang perlu diantisipasi, khususnya bagi para pelaku bisnis. Dengan adanya pengelolaan keuangan, maka dapat dipastikan Anda dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi, karena adanya ancaman resesi.

Baca Juga: Mengenal Rekening Bisnis dan Bedanya dengan Rekening Pribadi

Mempersiapkan Dana Daruat

Agar bisnis mampu bertahan saat omzet bisnis menurun karena dampak resesi, langkah yang bisa Anda lakukan adalah dengan mempersiapkan dana darurat atau dana cadangan. Cobalah persiapkan dana darurat untuk operasional selama 6 bulan sehingga nantinya bisa Anda gunakan untuk menjaga kestabilan usaha dan menggaji karyawan ketika kemungkinan resesi terjadi.

Evaluasi dan Kembangkan Bisnis

Bukan hanya ketika terjadi ancaman resesi, evaluasi bisnis menjadi hal penting yang perlu dilakukan setiap bisnis untuk bersaing dengan kompetitor. Dengan melakukan evaluasi dan mengembangkan hasil evaluasi tersebut, maka dapat dipastikan bisnis Anda akan mampu bertahan lantaran sudah mengetahui potensi hambatan-hambatan yang ada dalam bisnis pada saat dilakukan evaluasi. Dengan evaluasi ini jugalah Anda bisa mengambil keputusan bisnis yang tepat untuk mengembangkan bisnis.

Buat Jaringan Pasar Lebih Luas

Beberapa sumber telah menyebutkan bahwa salah satu cara yang perlu dilakukan dalam menghadapi resesi di masa depan adalah dengan memperluas jaringan pasar. Jika dilakukan, maka Anda dapat memperkenalkan produk secara luas, sehingga produk yang dijual semakin banyak dikenal dan mampu bersaing dan bertahan di tengah resesi ekonomi.

Berani Adaptasi Bisnis

Dengan adanya ancaman resesi, tentunya akan mengubah kebiasaan atau perilaku setiap konsumen dalam mengeluarkan dananya. Hal ini pernah terjadi di Indonesia ketika pandemi melanda di tahun 2020. Di mana kebiasaan dan perilaku konsumen berubah total karena adanya kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah. Jika sebelumnya mereka makan di luar, maka selama pandemi mereka melakukan makan pesan antar dari rumah. Hal inilah yang perlu diperhatikan dan diketahui pelaku bisnis dalam mengadaptasi bisnis berdasarkan tren atau perilaku konsumen di eranya. 

Lakukan Pengecekan Kesehatan Bisnis

Untuk mempersiapkan ancaman resesi, pastikan Anda selalu memonitor kesehatan bisnis. Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui besaran nilai cash yang tersedia, jumlah fixed cost dalam sebulan, omzet per bulan, dan lainnya.

Selain itu, untuk mengurangi risiko keuangan di kemudian hari, cobalah lakukan restrukturisasi utang untuk menghindari hal-hal buruk di masa mendatang, seperti kebangkrutan saat berada dalam kondisi keuangan yang buruk. 

Buat Catatan dan Laporan Keuangan

Sebagai pelaku usaha tentu Anda harus membuat laporan keuangan untuk mengetahui kondisi arus kas dan keuangannya selama berjalannya usaha. Dalam kondisi ini, Anda sebagai pelaku usaha harus lebih teliti dalam melakukan pencatatan dan laporan keuangannya. Sehingga, Anda bisa memanfaatkannya  untuk pengajuan modal hingga membuat keputusan finansial yang baik berdasarkan data yang akurat.

Baca Juga: Pentingnya Pajak Perusahaan Demi Bisnis yang Lebih Optimal

Itulah beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk mempersiapkan prediksi resesi 2023. Pastikan untuk tidak panik dalam menghadapi resesi ini. Merujuk pada ketahanan UMKM ketika pandemi COVID 19, terlihat bahwa UMKM di Indonesia justru bisa menyelamatkan perekonomian Indonesia. Hal ini juga disampaikan oleh Eddy Satria selaku staf Ahli Menteri Koperasi dan IKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing.

Ia memprediksi sektor kuliner akan menjadi yang paling tahan menghadapi krisis global tahun depan. Terlebih, penduduk Indonesia memiliki daya konsumsi yang besar. Jadi, pastikan Anda tidak panik dan hadapi prediksi resesi 2023 dengan persiapan yang matang.

Selain mempersiapkan resesi 2023, pastikan juga Anda mempersiapkan bisnis dengan mengurus perizinan usaha. Dengan memiliki legalitas bisnis, Anda tidak perlu khawatir dalam mengelola bisnis. Selain itu, ada banyak keuntungan yang bisa Anda lakukan dengan mengurus legalitas bisnis. Mulai dari mengembangkan bisnis ke skala besar, melindungi aset pribadi, meningkatkan kredibiltas bisnis, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Keuntungan yang Bisa Anda Dapatkan dengan Mengurus Legalitas Bisnis 

Untuk mengurus legalitas bisnis pun Anda tidak perlu repot, Anda bisa memanfaatkan layanan hukum bisnis dari LIBERA.id. Dengan LIBERA.id, Anda bisa mengurus segala macam perizinan hingga mengurus perjanjian bisnis.

Related Posts

4 Syarat Sahnya Perjanjian yang Harus Dipenuhi Ketika Membuat Perjanjian Bisnis

Bagi pelaku bisnis, surat perjanjian mungkin bukanlah hal yang asing. Di mana, hampir di setiap transaksi bisnis yang dilakukan, Anda dan mitra akan menandatangani surat perjanjian yang berisi rangkaian kesepakatan antara Anda dan mitra kerja sama. Secara umum, dalam Surat Perjanjian terdapat aturan mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak serta hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh para pihak yang terlibat dalam surat perjanjian tersebut.

Read more