Ingin Ikut Tender dengan Nilai Miliaran Rupiah? Ini Syarat Mengikuti Tender yang Perlu Disiapkan
Siapa yang tidak ingin mendapatkan tender besar dengan jumlah ratusan bahkan miliaran rupiah? Setiap orang pasti ingin dan berharap suatu saat nanti bisa mendapatkan tender dengan jumlah yang besar. Namun, ternyata untuk mengikuti tender dengan jumlah besar tidaklah mudah, ada beberapa syarat mengikuti tender yang harus dipenuhi, salah satunya persyaratan legalitas.
Agar lebih jelasnya mengenai syarat mengikuti tender dan langkah-langkah yang harus Anda lalui, maka di bawah ini LIBERA akan menjabarkannya satu per satu agar Anda lebih memahaminya.
Apa itu Tender?
Sebelum membahas persyaratan mengikuti tender, tentunya Anda harus paham dulu apa itu sebenarnya tender? Tender adalah aktivitas di mana perusahaan (vendor) bersaing untuk mendapatkan sebuah proyek dari perusahaan penyelenggara. Sedangkan, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tender adalah suatu nilai tawaran untuk mengajukan harga atau menyediakan barang.
Tender dengan nilai besar biasanya sering dilakukan oleh pemerintah. Di mana, tender dalam pemerintahan telah diatur secara resmi dalam Peraturan Presiden (Perpres). Hal ini dilakukan untuk memastikan jika proyek tersebut menggunakan dana negara yang dilakukan secara adil, transparan, dan akuntabel.
Untuk proses seleksi tender, biasanya perusahaan penyelenggara akan mengundang vendor sebagai penjual atau penyedia barang/jasa untuk memberikan penawaran harga dan kualitas barang/jasa yang dibutuhkan. Kemudian, penyedia barang/jasa yang akan menang umumnya adalah penyedia yang bisa memberikan penawaran harga dengan kualitas terbaik dan biaya terjangkau.
Siapa Saja yang Boleh Mengikuti Tender?
Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tidak menyebutkan bahwa perusahaan yang diperbolehkan mengikuti tender pengadaan barang dan jasa haruslah membuat perusahaan berbadan hukum. Namun, dalam Perpres tersebut disebutkan bahwa penyedia jasa adalah pelaku usaha yang menyediakan jasa berdasarkan kontrak.
Pelaku usaha yang dimaksud di sini adalah setiap orang, perorangan, atau badan usaha, baik yang berbadan hukum atau bukan yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah Indonesia. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa penyedia barang/jasa yang diperbolehkan mengikuti tender adalah seluruh badan usaha berskala, baik mikro, kecil, menengah atau besar yang legal secara administrasi.
Namun, dalam Pasal 65 Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 2021, pelaku usaha kecil yang dapat mengikuti pengadaan barang/jasa dari pemerintah terdiri atas usaha mikro dan usaha kecil dengan nilai pagu anggaran maksimal Rp15 miliar untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya.
Syarat Mengikuti Tender yang Perlu Disiapkan
Untuk persyaratan tender masing-masing perusahaan tentu memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda-beda. Namun, umumnya ada beberapa persyaratan yang biasanya akan diminta oleh penyelenggara tender, khususnya jika penyelenggara tender adalah pemerintah.
Di bawah ini adalah beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para calon penyedia yang ingin mengikuti tender di pemerintahan. Jadi, bagi Anda yang ingin mengikutinya, pastikan Anda telah memenuhi beberapa persyaratan di bawah ini.
- Legalitas perusahaan yang dapat dibuktikan dengan Akta Perusahaan, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan dokumen kualifikasi lain yang disyaratkan penyelenggara tender.
- Penawaran harga dan barang/jasa sesuai ketentuan yang berlaku seperti garansi dan memberikan penawaran dengan kualitas terbaik.
- Teliti ketika mengisi dokumen penawaran dengan memperhatikan penjelasan yang diberikan dan hindari untuk mengubah deskripsi dalam dokumen tersebut.
- Jika menang tender, maka Anda wajib memberikan barang/jasa yang sesuai spesifikasi, tipe, jenis dan jumlah volume yang telah dijabarkan dalam dokumen penawaran sebelumnya.
Tahapan Mengikuti Tender
Setelah Anda memahami dan memenuhi persyaratan mengikuti tender, maka sekarang saatnya Anda mengetahui tahapan umum dalam mengikuti tender. Bagaimana tahapannya?
1. Vendor mendapat undangan
Pelaku usaha yang boleh mengikuti tender adalah mereka yang telah mendapatkan undangan dari pihak penyelenggara. Sehingga, tidak sembarang pelaku usaha yang bisa mengikutinya.
Umumnya, penyelenggara tender akan menghubungi vendor atau penyedia barang/jasa yang sudah biasa mengikuti tender. Namun, ada beberapa kasus perusahaan bisa mengundang perusahaan lain untuk ikut tender walaupun sebelumnya belum pernah mengikuti tender.
2. Penyelenggara memberikan penjelasan tender
Setelah mendapatkan undangan resmi dari penyelenggara tender, maka seluruh peserta yang diundang dalam tender tersebut akan diberikan spenjelasan secara terbuka oleh penyelenggara tender. Biasanya, informasi yang akan diinformasikan terkait cara penilaian, persyaratan legalitas yang perlu dipenuhi, teknis mengikuti tender, dan sebagainya.
Agar bisa mengikuti tender ini, maka perusahaan yang mendapat undangan harus memenuhi syarat legalnya seperti copy akta notaris, NPWP, laporan pajak, laporan keuangan tiga tahun terakhir, dan lain sebagainya.
3. Pengajuan proposal teknis
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah pengajuan proposal teknis yang akan dilakukan oleh Anda sebagai penyedia barang/jasa. Untuk proyek dengan nilai kecil, penyedia barang/jasa biasanya tidak dikenakan biaya tender. Namun, untuk proyek bernilai besar biasanya ada biaya tender yang bisa dicairkan ketika proses tender selesai.
4. Undangan presentasi proposal
Setelah proposal teknis diajukan, maka pihak penyelenggara akan menyaring proposal dan memilih beberapa proposal yang sesuai kriteria. Jika proposal Anda terpilih, maka Anda akan mendapat undangan presentasi proposal dan akan diminta untuk melakukan presentasi di hadapan tim penyelenggara terkait penawaran harga dan produk yang ditawarkan.
Umumnya, di tahap ini peserta tender sudah diwajibkan memberikan bank garansi (yang diterbitkan pihak bank atau asuransi). Di mana, bank garansi ini sering juga disebut perjanjian yang berisi jaminan jika proyek tidak bisa diselesaikan dengan baik, maka uang yang disimpan di bank garansi akan menjadi hak milik penyelenggara tender dan tidak bisa dicairkan oleh vendor atau penyedia barang/jasa.
5. Pengumuman hasil presentasi
Pada tahap ini, pihak penyelenggara tender akan memberikan pengumuman hasil presentasi tender yang umumnya akan disampaikan ke masing-masing perusahaan. Jika perusahaan Anda lolos di tahap ini, maka Anda akan mendapatkan undangan untuk masuk ke tahap selanjutnya yaitu tahap auction dengan memasukkan harga.
6. Tahap auction
Tahap auction merupakan tajap akhir. Disinilah pihak penyelenggara akan mencari dan memilih pemenang tender dengan melihat harga dan produk terbaik. Vendor yang menjadi pemenang akan diberikan agreement atau perjanjian untuk melaksanakan proyek yang terdiri dari beberapa hal dan ketentuan seperti garansi atau jaminan, pernyataan bahwa harganya normal, dan persyaratan sejenisnya.
Nah, itulah beberapa syarat mengikuti tender dan tahapan yang akan Anda lalui ketika ingin mengikuti tender. Sebelum mengikuti tender, pastikan Anda telah memenuhi persyaratan legalitas yang dibutuhkan.
Jika belum, Anda bisa mengurusnya sekarang juga agar bisa mengikuti tender dan memenangkannya. Anda bisa mengurus legalitas lebih mudah dengan memanfaatkan layanan perizinan dan legalitas dari LIBERA.id.
Dengan LIBERA.id, Anda tidak perlu repot mondar-mandir mengurus perizinan, karena semuanya akan dibantu oleh tim profesional dari LIBERA. Sehingga, Anda bisa lebih fokus mendapatkan proyek maupun tender besar. Jadi tunggu apalagi? Urus sekarang juga legalitas perusahaan Anda bersama LIBERA.id!
Related Posts
Proses & Tata Cara Pergantian Direksi & Dewan Komisaris yang Perlu Diketahui!
Ketika Anda menjalankan perusahaan berbadan hukum PT, maka Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan peran penting dari seorang Dewan Komisaris. Di mana, Dewan Komisaris di dalam PT ini memiliki tugas penting yaitu melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai anggaran dasar, serta memberi nasihat kepada direksi.
Syarat, Pertimbangan, dan Cara Mengajukan Pinjaman Bisnis
Ketika ingin mengembangkan bisnis, maka dibutuhkan modal yang besar. Salah satu cara mendapatkan modal adalah dengan cara mengajukan pinjaman ke bank. Mengajukan pinjaman ke bank menjadi salah satu strategi yang dapat dilakukan pengusaha untuk mengembangkan dan memperluas usahanya dengan cepat.
Namun mengajukan pinjaman ke bank bukanlah hal yang mudah, selain memerlukan beberapa persyaratan, Anda juga perlu mengelolanya dengan benar agar tujuan bisnis yang direncanakan pun dapat tercapai, bukan habis begitu saja dan membuat kerugian besar pada bisnis.
Baca Juga: 8 Tips Menambah Modal Usaha untuk Mengembangkan Bisnis Anda
Oleh karena itu, di bawah ini Libera akan menjabarkan beberapa hal penting yang perlu Anda pahami dan lakukan sebelum mengajukan pinjaman ke bank untuk modal usaha.
Persyaratan Umum yang Perlu Disiapkan untuk Meminjam Uang di Bank
Sebelum mengajukan pinjaman modal ke bank, tentu Anda perlu mempersiapkan beberapa persyaratan yang diminta. Secara umum, ada beberapa persyaratan yang perlu Anda persiapkan seperti:
- Usaha sudah berjalan minimal 3 tahun.
- Usaha yang dijalankan tidak termasuk dalam jenis industri atau target industri yang tidak dapat dibiayai berdasarkan kebijakan bank.
- Lolos pengecekan Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- Tidak termasuk daftar hitam Bank Indonesia atau OJK.
- Tidak pernah mendapat pinjaman modal di bank yang bersangkutan dan tergolong bermasalah.
- Menyerahkan jaminan sesuai ketentuan yang dapat diterima di bank seperti tanah dan bangunan, tanah kosong, kendaraan, mesin, persediaan barang dagangan, atau piutang dagang.
- Lolos dalam proses analisa kredit sesuai kebijakan bank.
- Memiliki atau membuka rekening tabungan atau giro bisnis di bank yang dituju.
Baca Juga: 5 Cara Mengajukan Pinjaman untuk Kembangkan Startup Anda!
Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Mengajukan Pinjaman Modal
Mengajukan pinjaman ke bank bukanlah hal yang sulit, namun Anda perlu bertanggung jawab untuk mengelola modal tersebut dengan baik agar bisnis bisa berkembang sesuai rencana dan tentunya dapat mengembalikan pinjaman yang didapatkan. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman modal, cobalah pertimbangkan beberapa hal di bawah ini.
1. Pastikan tujuan meminjam jelas
Mengajukan pinjaman ke bank bisa jadi keputusan yang membantu keuangan atau justru memperburuk. Dengan tujuan yang jelas, Anda dapat menghindari hal-hal yang bisa memperburuk bisnis. Hindari menggunakan modal untuk tujuan yang berbeda, karena akan menyebabkan masalah dalam pembayaran dan tujuan bisnis tidak akan tercapai.
2. Ajukan pinjaman sesuai kebutuhan
Karena adanya kesempatan, banyak pengusaha yang sengaja meminjam uang untuk modal dengan jumlah yang cukup banyak bahkan melebihi kebutuhannya. Jika cara mengajukan pinjaman ini dilakukan, maka uang yang tersisa mungkin masih banyak dan bisa digunakan untuk kebutuhan lain. Namun, perlu diingat bahwa modal tersebut adalah pinjaman dan perlu dikembalikan. Oleh karena itu, agar Anda bisa mengelolanya dengan tepat, hindari meminjam uang melebihi apa yang dibutuhkan.
3. Gali informasi mengenai sumber pinjaman
Sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman ke bank, pastikan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai bank tersebut. Ketahui bagaimana kebijakan pinjaman yang diberlakukan mulai dari suku bunga, struktur produk, dan sebagainya.
4. Pilih jenis pinjaman sesuai kebutuhan
Ada beberapa jenis utang yang bisa dipilih sesuai kebutuhan bisnis seperti pelunasan sekaligus, cicilan, pinjaman tanpa agunan atau dengan agunan, pinjaman dengan bunga fixed, anuitas, atau effective, hingga pinjaman dengan jangka pendek maupun panjang.
5. Agunan atau jaminan yang diserahkan ke bank
Jika jenis pinjaman yang Anda ajukan membutuhkan agunan, cobalah pikirkan dengan matang sebelum mengambilnya. Karena agunan akan dipegang oleh kreditur, maka pilihlah bank dengan kemudahan pengembalian agunan.
6. Tentukan rencana pembayaran utang
Sebelum melakukan pinjaman, Anda juga perlu berpikir jangka panjang dan menentukan rencana pembayaran. Perhitungkan jangka waktu yang tepat dan dari mana Anda menggunakan dana untuk menanggung cicilan tersebut. Selain itu, Anda juga perlu memperhitungkan dengan matang mengenai rencana perkembangan bisnis Anda.
7. Analisis risiko pinjaman
Mungkin saat ini bisnis Anda dalam keadaan baik-baik saja, namun tidak ada yang tahu apa yang mungkin terjadi di kemudian hari. Jadi cobalah lakukan analisis risiko yang kiranya akan terjadi, kemudian dikaitkan dengan poin-poin sebelumnya. Risiko menjadi hal pasti ketika melakukan pinjaman, jadi pilihlah bank dengan risiko paling sedikit.
Baca Juga: 6 Tips yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Pinjaman Modal Bisnis
Cara Mengelola Pinjaman Bank untuk Kelancaran Usaha
Setelah Anda berhasil mengajukan pinjaman, tentu kewajiban Anda adalah membayar utang tersebut dengan baik. Oleh karena itu, Anda pun wajib mengelola modal yang diberikan dengan baik untuk mengembangkan bisnis yang sedang dijalankan dan ingin dikembangkan.
Di bawah ini beberapa cara mengelola pinjaman bank agar bisnis dapat berkembang dan utang bisa selesai dibayarkan.
1. Rencanakan dengan matang
Sebelum memutuskan untuk meminjam uang dari bank, sebaiknya Anda telah menentukan sebuah rencana perkembangan bisnis, mulai dari strategi kemana dana akan dikeluargan, apakah untuk menambah alat produksi, pembiayaan promosi, atau perluasan wilayah. Dengan adanya rencana yang matang, maka usaha berjalan lancar dan pinjaman modal bisa digunakan sesuai keperluan.
2. Ikuti rencana yang sudah ditentukan
Ketika menerima pinjaman modal, ada beberapa pelaku usaha yang tiba-tiba ingin menggunakan dana tersebut di luar rencana bisnis sebelumnya. Hal ini tentu akan merusak sekaligus menghambat perkembangan bisnis. Jadi, hindari untuk menggunakan uang di luar perencanaan anggaran yang dibuat, sehingga pinjaman tidak akan habis tanpa ada kemajuan bisnis.
3. Sediakan dana khusus
Berani mengambil pinjaman dari Bank, artinya Anda juga harus berani membayar cicilan beserta bunganya setiap bulan. HIndari telat membayar agar tidak terbebani dengan denda. Anda juga bisa membiasakan diri untuk membayar angsuran dari laba bisnis. Jika laba yang didapay melebihi target, Anda bisa menyisihkannya untuk angsuran berikutnya sebagai dana cadangan khusus yang dapat digunakan ketika bisnis defisit.
4. Jadikan laba sebagai modal
Meski harus menggunakan keuntungan bisnis untuk membayar utang, Anda tetap harus menambah modal dengan keuntungan tersebut. Anggaplah Anda adalah karyawan yang digaji setiap bulan. Pada saat pinjaman belum terselesaikan, maka hindari untuk mengambil laba terlebih dahulu. Laba hanya dapat digunakan untuk kepentingan usaha. Dengan begitu, modal awal yang ditanam akan semakin bertambah seiring berjalannya bisnis, sehingga mempermudah Anda dalam pembayaran pinjaman bank.
5. Monitoring rasio keuangan
Biasanya, bank akan memenuhi pengajuan pinjaman jika rasio utang terhadap pendapatan Anda dalam kondisi baik. Ini nantinya akan memengaruhi skor kredit Anda. Oleh karena itu, jika Anda dapat menjaga rasio utang tetap stabil, maka Anda akan terbebas dari daftar hitam Bank Indonesia.
6. Buat catatan keuangan
Kunci dari pengelolaan pinjaman bank yang baik adalah dengan memiliki catatan keuangan perusahaan. Tulis dan catatlah seluruh pemasukan, pengeluaran, dan besarnya utang pada catatan tersebut.
Setiap angsuran yang telah terbayar juga perlu ditulis secara detail untuk mempermudah perhitungan arus kas perusahaan. Dengan cara ini, Anda dapat melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan, serta sisa utang yang masih harus dibayar.
Selain itu, jika keuangan perusahaan menurun, Anda pun bisa dengan cepat mengetahuinya dan dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat berdasarkan catatan keuangan tersebut.
Itulah beberapa cara mengajukan pinjaman beserta cara mengelolanya dengan baik agar bisnis bisa berkembang sesuai dengan rencana dan tujuan bisnis yang telah Anda buat.
Selain itu, ketika Anda mengajukan pinjaman ke bank maupun ke lembaga lainnya, pastikan untuk memerhatikan perjanjian utang atau perjanjian pinjaman yang diberikan. Memerhatikan perjanjian tidak dapat disepelekan, karena ada banyak risiko yang mungkin terjadi jika Anda mengabaikan perjanjian tersebut.
Oleh karena itu, Libera hadir membantu Anda mengenali risiko-risiko yang mungkin terjadi dan pembuatan dalam surat perjanjian utang. Libera sebagai startup hukum dapat membantu Anda membuat surat perjanjian pinjaman uang dan perjanjian bisnis lainnya. Dengan Libera, Anda tidak perlu khawatir lagi mengenai risiko yang mungkin terjadi, karena Libera akan menjelaskan secara terperinci dalam perjanjian Anda. Jadi tunggu apalagi? Buat perjanjian bisnis Anda di Libera.id sekarang juga!
Categories
Recent Posts
- Mengenal Klausul Force Mejeure dalam Perjanjian Kerjasama
- Ketahui Prosedur Perubahan Akta Perusahaan & Waktu Pengerjaannya!
- WNA Bisa Mulai Bisnis & Investasi Lewat Pendirian PT PMA, Gimana Caranya?
- Berencana Menjalankan Kemitraan Bisnis? Pahami Manfaat & Perjanjian Kerjasamanya
- Pentingnya Perjanjian Kerja Sama Kemitraan dalam Mencegah Konflik & Risiko Bisnis