BisnisKontrak

6 Tips Membangun & Cara Membuat Surat Perjanjian Bisnis Keluarga

Sebagian orang mungkin akan memilih memulai bisnis baru sendiri atau bersama teman dibanding dengan keluarga. Banyak yang menganggap bisnis bersama keluarga justru bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Biasanya hal ini terjadi karena sulitnya memisahkan masalah bisnis dan keluarga yang berakibat pada kegagalan bisnis atau bahkan hubungan keluarga menjadi tidak baik.

Padahal, menjalankan bisnis keluarga memiliki banyak keuntungan yang belum tentu didapatkan ketika menjalin hubungan bisnis dengan teman atau rekan bisnis lainnya. Namun, untuk membangun bisnis keluarga dan membuat bisnis tersebut bertahan lama Anda memerlukan strategi yang tepat dalam mengembangkannya, termasuk membuat aturan yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab anggota keluarga dalam mengurus bisnis. Aturan ini dapat dibuat dalam suatu perjanjian yang ditandatangani oleh para pendiri bisnis. Di bawah ini LIBERA akan memberikan beberapa tips tepat menjalankan bisnis bersama keluarga, serta cara membuat surat perjanjiannya.

 

Miliki Konsep & Tujuan Bisnis yang Jelas

Apapun bisnisnya, siapapun rekan bisnisnya, ketika Anda memulai untuk membangun bisnis, hal pertama yang harus Anda miliki adalah konsep dan tujuan yang jelas. Cobalah untuk membuat rencana bisnis yang matang meliputi target pasar, sumber pendapatan, dan business model. Anda juga dapat melakukan riset awal terlebih dahulu kepada orang-orang terdekat yang kira-kira menjadi target pasar Anda nantinya.

Dalam pembuatannya, Anda perlu mendiskusikannya dengan keluarga yang nantinya akan menjadi rekan bisnis Anda. Hal ini perlu dilakukan agar sebelum bisnis dimulai, para pendiri bisnis telah setuju atas konsep dan business model yang akan dijalankan. Selain itu, diskusi tersebut juga dapat membuat Anda lebih memahami bagaimana karakter dan bakat masing-masing keluarga yang ingin Anda ajak berbisnis.

Setelah melakukan diskusi dan rencana bisnis sudah matang, pastikan seluruh keluarga yang terlibat dalam bisnis telah sama-sama setuju dan sepakat dengan strategi atau tujuan yang ingin dicapai bisnis tersebut di kemudian hari.

 

Perkuat Manajerial

Hal penting kedua yang harus Anda perhatikan adalah masalah manajerial. Pada umumnya, banyak bisnis keluarga yang mengalami kegagalan karena memiliki manajerial yang buruk dan ketidakjelasan tugas dan wewenang masing-masing pendiri. Di mana, beberapa pihak memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama, atau bahkan salah satu pihak memikul tanggung jawab yang terlalu banyak. Karena itulah, penting bagi Anda memperjelas manajerial sebelum bisnis berjalan.

Selain membagi tugas lebih jelas, manajerial yang baik juga membantu Anda mengambil keputusan lebih cepat, efektif, dan efisien, tanpa perlu melakukan perdebatan yang panjang. Karena itulah, penting bagi bisnis keluarga melakukan pembagian peran dan tanggung jawab. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa Anda harus memilih anggota keluarga yang memang memiliki keahlian tersebut berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalamannya.

 

Baca Juga: 8 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Ketika Membuat Kontrak Bisnis

 

Pisahkan Urusan Pribadi & Bisnis

Banyak bisnis keluarga yang mengalami kegagalan karena pihak yang tidak mampu bersikap profesional dan mencampurkan urusan pribadi dan bisnis. Ketika ada masalah pribadi dalam keluarga, hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja orang tersebut dalam berbisnis, atau membuat kerja sama antar pendiri menjadi kurang baik.

Untuk menghindari hal ini terjadi, Anda dan anggota keluarga lainnya sebagai pendiri bisnis wajib menyepakati untuk melakukan hal yang diperlukan untuk fokus menjalankan bisnis dengan baik untuk mencapai target yang dibuat. Selain itu, apabila ada masalah di luar bisnis, ada baiknya anggota keluarga lainnya bertindak sebagai mediator agar masalah tersebut dapat diselesaikan. Untuk menghindari pertengkaran saat berbisnis, pastikan juga bahwa seluruh anggota yang terlibat dalam bisnis tersebut harus terbuka dan menghargai adanya perbedaan pendapat.

 

Jaga Komunikasi & Bersikap Transparan

Dengan siapapun bisnis Anda berjalan, komunikasi menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga. Tanpa adanya komunikasi yang baik, kemungkinan bisnis berjalan baik sangatlah minim, dan bisa mengakibatkan terjadinya salah paham antar anggota yang terlibat. Jadi, dalam menjalankan bisnis, khususnya bisnis keluarga, pastikan Anda dan seluruh  keluarga yang terlibat dapat menginformasikan semua hal yang terjadi dalam bisnis, baik itu bersifat positif maupun negatif.

Buatlah bisnis lebih transparan untuk menjaga kepercayaan para pendiri. Selain itu, ketika terjadi perbedaan pendapat atau masalah dalam bisnis, bicarakan secara bersama dan hindari untuk menyimpan masalah sendiri. Karena ini justru akan menyebabkan masalah di kemudian hari dan bisa berakibat pada bubarnya bisnis keluarga tersebut.

 

Tetap Konsisten

Ketika bisnis keluarga sudah berjalan dengan baik dan memiliki perkembangan yang terus meningkat, pertahankanlah bisnis tersebut dengan melakukan segala hal secara konsisten. Berbisnis merupakan kerja sama tim dan bisnis tersebut dapat terus maju apabila para pendiri memiliki tujuan yang sama. Maka dari itu, jagalah konsistensi para pendiri untuk tetap memiliki visi yang sama dalam menjalankan bisnis.

 

Buat Surat Perjanjian antara Para Pendiri

Dikarenakan berbisnis dengan keluarga, Anda mungkin menganggap anggota keluarga sangat bisa dipercaya sehingga tidak akan terjadi masalah selama bisnis berjalan. Hal inilah yang seringkali dianggap remeh oleh banyak orang.

Meskipun Anda berbisnis dengan keluarga, tidak menutup kemungkinan adanya masalah yang terjadi selama bisnis berjalan. Terlebih ketika sudah banyak modal yang keluar, namun bisnis tersebut malah gagal karena komunikasi yang buruk atau karena ada anggota keluarga yang tidak menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.

Hal ini dapat dihindari dengan membuat perjanjian antara para pendiri atau founders agreement. Jika nantinya bisnis Anda berkembang dengan adanya investor baru yang akan masuk dan akan dibuat dalam bentuk PT, Anda dapat membuat perjanjian pemegang saham untuk melindungi hak Anda.

 

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat Surat Perjanjian Kerja Sama Pemilik Bisnis

 

Dalam membuat surat perjanjian pendiri atau pemilik bisnis ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Mulai dari tanggung jawab masing-masing pihak, rincian kontribusi modal dan pembagian keuntungan, hak kekayaan intelektual, target perusahaan, hingga hal-hal yang harus diperhatikan jika salah satu pihak keluar. Untuk itu, dalam membuat perjanjian ini Anda harus memerhatikan isi perjanjian dengan baik dan pastikan bahwa perjanjian tersebut telah memenuhi syarat sahnya perjanjian.

Bagi Anda yang masih ragu dan kurang memahami cara membuat surat perjanjian yang tepat dan sesuai dengan hukum yang berlaku, Anda dapat memercayakan pembuatan perjanjian bisnis keluarga Anda bersama LIBERA. LIBERA merupakan startup hukum yang membantu Anda membuat perjanjian atau kontrak bisnis secara lebih mudah dan cepat, juga sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku.

Selain itu, LIBERA juga memastikan bahwa isi perjanjian tersebut dapat dipahami dengan mudah oleh seluruh pihak, serta sesuai dengan kebutuhan dan bisnis. Buat perjanjian bisnis Anda sekarang juga di LIBERA dan dapatkan perjanjian bisnis dengan kualitas law firm kapan dan di mana saja!

Related Posts

Mengenal Klausul Force Mejeure dalam Perjanjian Kerjasama

Dalam sebuah perjanjian, pasti Anda pernah melihat istilah force majeure. force majeure sendiri merujuk pada suatu kejadian atau risiko yang tidak bisa dikendalikan dan diantisipasi. Klausul ini memberikan penangguhan sementara pada para pihak dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut. Read more

Tips Menyusun Kontrak Bisnis yang Berkualitas untuk Pekerja Kreatif di Indonesia

Perkembangan teknologi yang terus meningkat banyak memberikan ruang bagi para pekerja maupun masyarakat Indonesia untuk semakin kreatif memanfaatkan peluang yang ada. Ekonomi pun mulai merambah ke industri kreatif, di mana ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi yang menjadikan kreativitas sebagai modal utama dalam menciptakan nilai tambah ekonomi. Berdasarkan data World Conference Creative Economy 2018 menemukan bahwa sektor industri kreatif di Indonesia telah menyumbang produk domestik bruto sebesar Rp852 Triliun atau setara dengan 7,3% dari total PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia selama 3 tahun terakhir. Selain itu, sektor industri kreatif Indonesia juga telah menyumbang ekspor senilai USD 19,4 Miliar atau setara 12,88% dari total ekspor Indonesia. Dari sisi pekerja, sektor industri kreatif menyumbang lapangan kerja untuk 15,9 juta orang atau setara dengan 13,9% dari total lapangan kerja di Indonesia. Itu berarti terdapat 14 dari 100 orang di Indonesia yang bekerja pada industri kreatif.

Read more