BisnisStartup

5 Tips Negosiasi untuk Mencapai Kesepakatan Bisnis Terbaik

Dalam menjalankan kegiatan bisnis, pengusaha diharuskan memiliki kemampuan negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan para pihak. Misalnya, ketika perusahaan ingin bekerjasama dengan pihak supplier, Anda harus melakukan negosiasi untuk mendapatkan harga yang sesuai, atau ketika ingin melakukan kerjasama bisnis, Anda harus bisa bernegosiasi untuk mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan perusahaan.

Selain untuk mencapai kesepakatan dalam suatu transaksi, negosiasi merupakan alternatif penyelesaian sengketa yang pertama kali dilakukan sebelum sengketa diselesaikan di tahap yang lebih tinggi apabila sengketa tidak dapat diselesaikan melalui negosiasi. Maka dari itu dalam bernegosiasi, penting untuk mengedepankan tujuan bersama yang ingin dicapai oleh Anda dan pihak lainnya agar kebutuhan kedua belah pihak terakomodir dan sama-sama mendapatkan manfaat (win-win solution). Untuk itu, dalam artikel ini Libera akan memberikan beberapa tips negosiasi yang baik agar Anda dapat mencapai kesepakatan terbaik yang menguntungkan bagi bisnis Anda.

Lakukan Riset tentang Pihak Lain

Dalam melakukan negosiasi, Anda pasti akan mengalami beberapa hambatan yang menghalangi. Untuk menghindari dan memperkecil risiko terjadinya hambatan, ada baiknya Anda melakukan riset terlebih dahulu mengenai beberapa hal, seperti siapa orang yang akan Anda ajak bernegosiasi, apa yang mereka senangi, bagaimana perjalanan bisnisnya, budaya kerja seperti apa yang mereka inginkan, topik apa yang harus Anda hindari, dan sebagainya.

Dengan melakukan riset terlebih dahulu dan mengetahui seluruh informasi tentang orang yang ingin Anda temui untuk melakukan negosiasi, Anda akan lebih mudah mencapai tujuan negosiasi tersebut. Misalnya ketika Anda ingin melakukan negosiasi dengan orang asing yang berasal dari budaya barat. Mereka biasanya lebih menyukai jika Anda berbicara langsung mengenai tujuan Anda tanpa banyak berbasa-basi dan penting juga untuk hindari datang terlambat ketika sudah mengadakan janji untuk bertemu. Karena biasanya, orang asing sangat menghargai ketepatan waktu dan menganggap keterlambatan adalah bentuk ketidaksopanan terhadap pihak lainnya.

Sampaikan Sebanyak Mungkin Informasi yang Relevan

Untuk mencapai tujuan bersama (win-win solution), kedua belah pihak harus menyampaikan informasi yang relevan dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Karena memberikan informasi sebanyak mungkin menjadi salah satu cara untuk membuat orang lain percaya dengan Anda. Bukan hanya itu, dengan memberikan informasi selengkap mungkin, Anda dapat menyampaikan tujuan dan harapan yang sebenarnya Anda inginkan. Meski begitu, Anda tidak harus membuka seluruh kartu Anda dengan memberikan informasi bisnis Anda yang termasuk ke dalam informasi yang bersifat strategis maupun informasi rahasia, cukup berikan informasi yang sesuai dengan tujuan negosiasi tersebut.

Tentukan Batas Waktu Negosiasi

Mencapai kesepakatan dalam bernegosiasi mungkin tidaklah mudah. Negosiasi yang berlarut tentu juga akan menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran. Bukan hanya itu, proses negosiasi yang berlarut-larut juga menyita biaya seperti biaya transportasi dan Anda mungkin dapat kehilangan kesempatan untuk mencari prospek lain karena terpaku pada negosiasi yang berlarut-larut. Karena itulah, untuk menghindari proses negosiasi yang macet, sebaiknya Anda menyampaikan batas waktu negosiasi yang realistis sejak awal .

Penentuan batas waktu negosiasi seperti pedang bermata dua, di satu sisi apabila Anda menentukan batas waktu yang agresif, negosiasi tidak akan berjalan dengan baik. Sedangkan jika Anda tidak menyampaikan batas waktu yang Anda inginkan, proses negosiasi dapat memakan waktu yang lama tanpa adanya kepastian. Pada saat awal negosiasi, penting untuk menyampaikan perkiraan target untuk mencapai kesepakatan pada negosiasi ini.

Menurut Don A. Moore, Profesor Universitas California, menentukan batas waktu negosiasi dapat memicu tercapainya persetujuan dan pemikiran kreatif dari kedua belah pihak. Selain itu, Anda juga dapat menciptakan “artificial deadline” untuk mempercepat pengambilan keputusan dari pihak lain. Misalnya, Anda memberikan batas waktu terhadap tawaran khusus yang Anda berikan hanya berlaku seminggu kedepan. Setelah lewat dari seminggu, maka pihak lain tidak akan mendapatkan tawaran khusus dari Anda. Hal ini berguna untuk menciptakan “scarcity” sehingga akan memicu pihak lain mengambil keputusan dengan lebih cepat.

Tetap Bersikap Profesional

Ketika melakukan negosiasi, adakalanya Anda mengalami perbedaan pendapat dan mungkin akan terlihat jika pihak lain terkesan merendahkan Anda. Jika hal ini terjadi, Anda harus tetap bersikap profesional dan fokus dengan tujuan bersama yang ingin dicapai. Dan ketika solusi yang Anda tawarkan belum dapat diterima pihak lainnya, hindari untuk memaksakan kehendak dan usahakan untuk tidak menanggapinya dengan emosional. Teruslah berusaha mencari solusi kreatif yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Buat Kontrak atau Perjanjian

Hal penting lainnya yang harus Anda lakukan ketika telah mencapai kesepakatan dalam proses negosiasi yang panjang adalah membuat perjanjian atau kontrak secara tertulis. Biasanya sebelum menandatangani perjanjian pokok, para pihak akan menandatangani Memorandum of Undertstanding (MoU) terlebih dahulu sebagai kesepakatan awal. Hindari untuk terlalu mengandalkan omongan tanpa adanya bukti secara tertulis mengenai kesepakatan yang telah Anda buat. Tanpa adanya kontrak tertulis, hasil negosiasi akan sia-sia dan mungkin saja akan merugikan Anda di kemudian hari, misalnya jika pihak lain ternyata tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan kesepakatan di awal.

Dalam sebuah perjanjian atau kontrak, para pihak dapat menambahkan penalti atau hukuman jika pekerjaan yang telah disepakati dilakukan lewat dari jadwal yang ditentukan. Misalnya, Anda sebagai klien telah mencapai kesepakatan dengan pihak percetakan bahwa pihak percetakan akan menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu 30 hari, namun ternyata pekerjaan tersebut tidak diselesaikan tepat waktu dan baru selesai setelah 40 hari. Jika hal ini terjadi, Anda berhak untuk mengenakan penalti bagi pihak tersebut untuk mengganti kerugian yang Anda alami. Lain halnya jika Anda tidak membuat perjanjian dari awal, ketika hal-hal seperti ini terjadi, Anda tidak memiliki dasar yang kuat untuk meminta ganti rugi kepada pihak yang melanggar kesepakatan.

Untuk membuat kontrak atau perjanjian yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis, Anda dapat meminta bantuan kepada pihak yang berpengalaman dalam bidang hukum. Libera.id merupakan salah satu startup hukum yang dapat membantu Anda membuat kontrak sesuai dengan kebutuhan Anda. Di Libera.id, Anda dapat melakukan konsultasi secara gratis untuk menyampaikan masalah hukum Anda. Dengan begitu, kontrak yang dibuat akan lebih sesuai dengan kebutuhan Anda,  agar risiko bisnis dapat diminimalisir. Jadi tunggu apalagi? Buat kontrak dan perjanjian dari hasil negosiasi Anda di Libera.id.

Related Posts

6 Kesalahan Memulai Bisnis yang Sering Dilakukan Pebisnis

Saat ini memiliki bisnis sendiri tidaklah sesulit zaman dulu. Setiap orang, baik muda atau tua bisa menjalankan bisnisnya sendiri dengan mudah. Apalagi saat ini sudah ada teknologi yang mempermudah mereka untuk menjalankan bisnis dari mana saja dan kapan saja, dengan modal kecil hingga modal besar. Namun, meski teorinya mudah, memulai bisnis itu tidaklah semudah yang dibayangkan. Ada banyak aspek yang perlu diperhatikan agar bisnis bisa berjalan dengan maksimal dan menghasilkan keuntungan besar. Nyatanya, saat ini masih banyak orang yang menganggap memulai bisnis itu mudah tanpa memikirkan dan merencanakan bisnis itu dengan matang. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin memulai bisnis perlu belajar dari kesalahan memulai bisnis tersebut yang sering dilakukan pebisnis pemula.

Read more

Beda Advokat dan Pengacara yang Harus Anda Pahami Mulai Sekarang!

Ketika mendengar istilah pengacara, mungkin yang pertama kali Anda pikirkan adalah pengadilan. Biasanya pengacara dibutuhkan untuk membantu pihak yang sedang terkena masalah hukum. Tidak hanya pengacara, istilah lainnya seperti advokat dan konsultan hukum juga seringkali didengar. Istilah inilah yang sering dikenal oleh masyarakat awam yang tidak memahami dunia hukum. Lalu apa beda advokat dan pengacara, juga konsultan hukum? Di bawah ini, Libera akan memaparkan beberapa fakta mengenai profesi ini.

Read more