Hak & Kewajiban Pemegang Saham yang Wajib Dipahami Perusahaan
Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham merupakan relasi hukum yang kompleks dan dinamis. Dalam korporasi, pemegang saham sebagai pemilik modal memiliki hak-hak tertentu yang diatur dalam undang-undang dan anggaran dasar perusahaan. Namun, di sisi lain, mereka juga memiliki kewajiban yang harus dipenuhi. Sedangkan dalam konteks hukum bisnis, pemegang saham seringkali dianggap sebagai jantung perusahaan. Hak dan kewajiban mereka menjadi titik sentral dalam mengatur hubungan antara pemilik modal, manajemen, dan perusahaan itu sendiri.
Apa itu Pemegang Saham?
Pemegang saham adalah pihak yang mendapatkan bagian kepemilikan yang dibuktikan dengan surat bukti kepemilikan bagian modal perseroan terbatas. Pemegang saham akan mendapatkan hak atas dividen dan lain-lain menurut besarnya modal yang disetor. Pemegang saham terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Pemegang saham biasa
Pemegang saham jenis ini memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan besar seperti memilih direksi atau mengubah kebijakan. Namun, jika perusahaan bangkrut, pemegang saham ini menjadi orang terakhir yang mendapatkan bagian dari aset perusahaan.
2. Pemegang saham preferen
Jenis pemegang saham ini memiliki kelebihan karena mereka dapat prioritas dalam pembagian keuntungan dan aset perusahaan jika terjadi likuidasi. Sayangnya, mereka biasanya tidak memiliki hak suara untuk menentukan keputusan penting perusahaan.
3. Pemegang saham mayoritas dan minoritas
Pemegang saham mayoritas memiliki lebih dari 50% saham perusahaan yang artinya mereka memiliki kontrol besar. Sebaliknya, pemegang saham minoritas memiliki saham lebih sedikit dan pengaruh yang lebih kecil.
4. Pemegang saham institusi
Tidak hanya individu, institusi atau perusahaan lain juga bisa jadi pemegang saham. Biasanya, mereka memiliki saham dalam jumlah besar dan bisa berpengaruh kuat dalam perusahaan.
Hak pemegang saham
Pemegang saham memiliki sejumlah hak yang melindungi kepentingan mereka dan memungkinkan partisipasi aktif dalam pengelolaan perusahaan. Berikut adalah beberapa hak utama yang dimiliki pemegang saham.
1. Hak Menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
RUPS adalah forum tertinggi dalam pengambilan keputusan perusahaan yang dihadiri pemegang saham untuk memberikan suara dan menyampaikan pendapat terkait berbagai agenda penting, seperti perubahan anggaran dasar perusahaan, pemilihan atau pemberhentian direksi dan dewan komisaris, dan persetujuan laporan tahunan atau rencana strategis perusahaan.
Baca Juga: Mengenal Jenis RUPS, Prosedur, dan Pembahasan Didalamnya
2. Hak Menerima Dividen
Dividen dibayarkan dari keuntungan bersih perusahaan setelah semua kewajiban perusahaan diselesaikan. Hak ini memberikan manfaat finansial kepada pemegang saham berdasarkan proporsi kepemilikan mereka. Dividen dapat berupa tunai atau saham, tergantung kebijakan perusahaan. Dividen biasanya diberikan ketika kinerja perusahaan dalam kondisi baik, sehingga komponen ini sering menjadi indikator kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan.
3. Hak atas Aset Likuidasi
Ketika perusahaan dibubarkan atau bangkrut, pemegang saham memiliki hak atas bagian sisa aset setelah seluruh kewajiban perusahaan dilunasi. Pemegang saham sendiri mendapatkan urutan terakhir ketika terjadi likuidasi. Di mana, prioritas pertama adalah melakukan pembayaran kepada kreditor, kemudian pembagian kepada pemegang saham preferen (jika ada).
Pembagian kepada pemegang saham biasa berdasarkan proporsi kepemilikan. Meskipun risiko tetap ada, hak ini memberikan jaminan bahwa pemegang saham tetap memiliki klaim atas aset perusahaan yang tersisa.
4. Hak Menggugat
Pemegang saham dapat menggugat direksi atau dewan komisaris jika merasa dirugikan atas tindakan yang tidak sesuai hukum atau bertentangan dengan kepentingan perusahaan seperti penyalahgunaan wewenang oleh manajemen atau keputusan yang menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan.
5. Hak Penilaian Saham (Appraisal Right)
Ketika terjadi perubahan besar dalam struktur perusahaan seperti merger atau akuisisi, pemegang saham memiliki hak untuk menilai kembali nilai saham yang mereka miliki. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa harga saham mencerminkan nilai wajar dan tidak merugikan pemegang saham.
6. Hak Didahulukan (Pre-emptive Right)
Ketika perusahaan menerbitkan saham baru, pemegang saham memiliki prioritas untuk membeli saham tersebut sebelum ditawarkan ke publik. Tujuannya adalah menjaga proporsi kepemilikan agar tidak terdilusi.
7. Hak Pemeriksaan
Pemegang saham berhak untuk memeriksa aktivitas manajemen khususnya jika ada indikasi pelanggaran hukum atau keputusan yang merugikan perusahaan. Hak pemeriksaan ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dalam operasional perusahaan serta mencegah praktek yang berpotensi merugikan perusahaan dan pemegang saham.
8. Hak Membubarkan Perusahaan
Dalam situasi ekstrem seperti kerugian terus-menerus atau ketidakmampuan beroperasi, pemegang saham berhak memutuskan pembubaran perusahaan melalui RUPS. Berikut beberapa alasan pembubaran perusahaan seperti perusahaan tidak lagi mampu membayar kewajibannya, konflik internal yang tidak dapat diselesaikan, dan perubahan lingkungan yang membuat operasional tidak lagi layak.
Baca Juga: Ingin Mengalihkan Hak Atas Saham? Ini Prosedur & Syarat Pengalihan Saham yang Perlu Diperhatikan!
Kewajiban yang Dimiliki Pemegang Saham
Pemegang saham juga memiliki kewajiban untuk menjaga keseimbangan dan keberlanjutan perusahaan. Kewajiban ini memastikan perusahaan terkelola dengan baik dan berkembang sesuai harapan seluruh pihak yang terlibat. Berikut adalah kewajiban utama yang harus dipenuhi pemegang saham:
1. Membayar Harga Saham
Pemegang saham wajib membayar harga saham yang dimiliki sesuai kesepakatan dalam perjanjian atau anggaran dasar perusahaan. Pembayaran ini menjadi sumber pendanaan utama perusahaan untuk menjalankan operasionalnya.
Pemegang saham juga harus memenuhi kewajiban lainnya yang terkait dengan kepemilikan saham seperti kontribusi tambahan dalam bentuk modal atau setoran khusus apabila perusahaan membutuhkan dana untuk ekspansi atau pengembangan usaha.
2. Memberikan Persetujuan Laporan Keuangan
Dalam RUPS, pemegang saham diharapkan memberikan persetujuan terhadap laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit. Persetujuan ini menjadi bentuk tanggung jawab dalam memonitor kinerja perusahaan dan memastikan bahwa laporan yang tersedia mencerminkan kondisi keuangan yang sesungguhnya.
Pemberian persetujuan ini juga menunjukkan komitmen pemegang saham terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan perusahaan, sehingga setiap keputusan yang menjadi kesepakatan dalam rapat dapat lebih tepat sasaran dan menguntungkan semua pihak yang terlibat.
3. Mematuhi Peraturan Perusahaan
Pemegang saham harus mematuhi aturan dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan, termasuk peraturan internal dan ketentuan yang berlaku secara hukum. Kepatuhan ini sangat penting untuk menjaga harmoni dalam pengelolaan perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai prinsip hukum dan etika yang berlaku. Kepatuhan terhadap peraturan juga mencerminkan komitmen terhadap kesuksesan bersama dan menciptakan iklim kerja yang sehat dan produktif di perusahaan.
Baca Juga: Perjanjian Pemegang Saham Sebagai Perlindungan Bisnis Bagi Pemilik Saham
4. Tidak Merugikan Perusahaan
Pemegang saham tidak boleh melakukan tindakan yang merugikan perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindakan ini mencakup upaya untuk mengambil keuntungan pribadi dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan perusahaan.
Pemegang saham juga wajib menjaga integritas dan reputasi perusahaan di mata publik, mitra bisnis, dan pemerintah. Kewajiban ini memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil pemegang saham, baik di dalam maupun di luar rapat sesuai tujuan perusahaan untuk berkembang dan menciptakan nilai tambah.
5. Memberikan Dukungan Keuangan
Pemegang saham bertanggung jawab memberikan dukungan finansial, terutama dalam bentuk setoran modal atau tambahan investasi ketika perusahaan membutuhkan dana untuk mendukung pengembangan operasional. Dukungan finansial tidak hanya terbatas pada pembayaran awal saat membeli saham, namun juga dapat berupa kontribusi tambahan dalam bentuk pembelian saham baru atau investasi dalam bentuk lainnya sesuai kebutuhan perusahaan.
Memahami hak dan kewajiban sebagai pemegang saham adalah langkah penting dalam menjaga kepentingan bisnis. Namun, kompleksitas hukum yang mengatur hubungan antara perusahaan dan pemegang saham seringkali membutuhkan bantuan ahli. Bagi Anda yang butuh layanan hukum untuk masalah bisnis, Anda bisa melakukan konsuktasi hukum tepercaya dari Libera.
Libera dapat memberikan pendampingan hukum terkait berbagai permasalahan bisnis, mulai dari penyusunan perjanjian saham hingga penyelesaian sengketa. Jadi tunggu apalagi? Segera konsultasikan masalah hukum bisnis Anda bersama Libera.
Tags: apa itu pemegang saham, hak pemegang saham, kewajiban pemegang saham, pemegang saham, saham perusahaan