Warning: call_user_func_array() expects parameter 1 to be a valid callback, function 'harnods_header_scripts' not found or invalid function name in /var/www/html/wp-includes/class-wp-hook.php on line 324 6 Tips Membuat Surat Perjanjian Pinjaman Uang untuk Bisnis| Libera
InvestasiKontrak

6 Tips yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Pinjaman Modal Bisnis

Modal menjadi aspek terpenting ketika Anda ingin mengembangkan bisnis. Sebuah penelitian dari Universitas Tennessee menemukan bahwa 25% bisnis akan gagal setelah 1 tahun, kemudian berlanjut 35% setelah tahun kedua. Kegagalan ini akan menjadi lebih besar lagi di tahun ketiga, yaitu mencapai 44%. Di mana, salah satu faktor penyebab kegagalannya adalah kurangnya modal usaha. Survei yang dilakukan di UCLA, NYU, dan Texas University juga menemukan bahwa bisnis dengan pinjaman modal dapat mempertahankan bisnisnya hingga 50%. Sedangkan, bisnis yang tidak mengajukan pinjaman memiliki tingkat kegagalan bisnis hingga 70%.

 

Baca Juga: 7 Cara Mendapatkan Pendanaan Bagi Startup

 

Ada banyak cara yang dapat dilakukan ketika Anda ingin melakukan pinjaman modal atau uang. Misalnya, dengan meminjam uang kepada keluarga atau kerabat terdekat, mengajukan pinjaman ke bank, mencari investor, atau mengajukan pinjaman secara online melalui Peer to Peer (P2P) Lending. Mengajukan pinjaman online kini menjadi primadona di kalangan pengusaha, khususnya bisnis startup. Di mana, banyak startup yang tidak memiliki akses untuk mendapatkan pinjaman modal ke bank atau investor dikarenakan bisnisnya yang belum berkembang. Meski melakukan pinjaman uang melalui online dinilai mudah dan cepat, Anda juga perlu memerhatikan hal penting didalamnya seperti surat perjanjian pinjaman uang. Di bawah ini Libera akan memberikan tips bagi Anda yang ingin melakukan pinjaman uang untuk tambahan modal usaha.

 

Pinjam Sesuai Kebutuhan

Ketika Anda memutuskan untuk mengajukan pinjaman uang, penting bagi Anda untuk memperhitungkan seberapa besar dana yang dibutuhkan untuk bisnis Anda. Misalnya jika bisnis Anda bergerak di bidang makanan dan ingin melakukan ekspansi bisnis dengan menambah outlet, berarti Anda memerlukan dana yang cukup besar dibanding ketika Anda ingin melakukan kegiatan pemasaran. Kebutuhan inilah yang harus Anda jadikan dasar sebelum Anda mengajukan pinjaman uang.

Kesalahan yang sering dilakukan kebanyakan pengusaha adalah melakukan pinjaman uang dengan jumlah yang besar, tanpa memikirkan dengan matang cara melakukan pembayaran utang, bunga yang terus berjalan, dan lainnya. Selain itu, alokasi dana pinjaman tersebut juga harus jelas dan digunakan sesuai dengan prioritas yang telah dibuat, jangan sampai dana tersebut nantinya dialokasikan untuk hal yang ternyata tidak menghasilkan perkembangan yang signifikan terhadap perusahaan.

 

Pilih Fintech yang Telah Terdaftar di OJK

Jika Anda memutuskan untuk mengajukan pinjaman secara online melalui platform P2P Lending, Anda tetap perlu memilih dan memperhatikan kredibilitas dari penyedia platform P2P Lending tersebut. Kemudahan dalam mengakses dan mengajukan pinjaman uang secara online membuat banyak orang  mengabaikan pentingnya memilih penyedia platform P2P Lending yang tepercaya. Dikutip dari Liputan6.com, Satgas Waspada Investasi telah menemukan jumlah total penyedia platform P2P Lending yang tidak terdaftar hingga Juli 2019 diketahui sebanyak 1.087 entitas. Di mana, pada tahun 2018 sebanyak 404 entitas, sedangkan pada tahun 2019 sebanyak 683 entitas.

Karena itulah, sebelum mengajukan  pinjaman uang secara online, pastikan terlebih dulu bahwa penyedia platform P2P Lending tersebut telah terdaftar di OJK. Anda dapat melakukan pengecekan langsung melalui website resmi OJK di www.ojk.go.id. Selain pengecekan melalui website OJK, Anda juga dapat melakukan penelusuran lebih lanjut dengan cara berdiskusi dengan kenalan Anda yang pernah mengajukan pinjaman secara online agar mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai tata cara dan keamanannya. Dengan melakukan pengecekan sebelum Anda mengajukan pinjaman secara online, Anda akan terhindar dari risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari seperti penipuan.

 

Perhatikan Suku Bunga & Denda yang Dikenakan

Banyak orang yang masih sering mengabaikan besaran suku bunga dan denda yang ditetapkan oleh masing-masing institusi keuangan maupun penyedia platform P2P Lending. Padahal, dua hal ini sangat berpengaruh pada jumlah tagihan yang harus dibayarkan setiap bulannya. Misalnya, ketika Anda melakukan pinjaman uang dengan jumlah Rp100.000.000 dengan jangka waktu pinjaman selama 4 tahun.

Jika bunga yang dikenakan sebesar 2.5% per bulan, maka total pinjaman yang harus Anda lunasi sebesar 219.999.984. Jumlah ini tentu menjadi lebih besar dan mencapai lebih 100% dari jumlah pinjaman. Hal ini tentu sangat merugikan bukan? Belum lagi denda yang akan dikenakan jika Anda telat melakukan pembayaran cicilan. Jadi, sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman, baik dari institusi keuangan maupun dengan cara P2P Lending, pilihlah yang  menawarkan bunga lebih rendah dan risiko denda yang lebih kecil. Dengan begitu, Anda akan lebih ringan dalam melakukan pembayaran untuk melunasi utang tersebut.

 

Bayar & Lunasi Secara Tepat Waktu

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, akan ada jumlah utang beserta bunga yang harus Anda bayarkan setiap bulannya ataupun di waktu lainnya yang telah disepakati oleh Anda dan pemberi pinjaman. Jika Anda melakukan pembayaran lewat dari waktu yang telah ditetapkan, bunga akan terus berjalan dan menyebabkan jumlah tagihan yang terus membengkak, ditambah lagi apabila dalam perjanjian utang terdapat kewajiban membayar denda apabila Anda terlambat melakukan pembayaran. Agar hal tersebut tidak terjadi, pastikan Anda telah menyiapkan dana sebelum waktu pembayaran, Anda juga dapat membuat kalender sebagai pengingat. Dengan membayar tagihan atau cicilan tepat waktu, Anda akan menjadi lebih tenang dan terhindar dari bunga serta denda yang terus membengkak.

 

Hindari ‘Gali Lobang, Tutup Lobang’

Membayar utang memang suatu kewajiban dan tidak dapat dihindari. Namun, banyak orang yang mengatasi pembayaran utang tersebut dengan mengajukan pinjaman uang di tempat lain. Hal ini tidak akan membuat utang Anda cepat lunas, melainkan menambah utang dan beban keuangan bisnis Anda. Apabila hal ini dibiarkan terjadi, kondisi ini dapat membuat bisnis Anda terlilit banyak utang, hingga menyebabkan kegagalan bisnis. Hindari hal tersebut dengan membuat strategi perencanaan untuk pembayaran utang dan siapkan dana cadangan yang dapat digunakan untuk melunasi utang.

 

Perhatikan Surat Perjanjian Pinjaman Uang

Ketika Anda sudah memerhatikan aspek penting di atas, hal terakhir yang harus Anda perhatikan sebelum melakukan pinjaman modal adalah memerhatikan surat perjanjian pinjaman uang yang diberikan oleh pihak pemberi pinjaman. Dengan memerhatikan surat perjanjian tersebut, Anda akan lebih aman dalam melakukan pinjaman uang ataupun modal. Perhatikan seluruh isi yang ada didalamnya, mulai dari tanggal jatuh tempo, bunga, denda, dan kewajiban atau syarat lainnya yang perlu Anda penuhi sebagai peminjam. Biasanya jika Anda meminjam dari bank atau penyedia platform P2P Lending, perjanjian ini sudah disediakan dan ketentuan didalamnya tidak dapat dinegosiasikan. Jika hal tersebut terjadi, Anda perlu menanyakan hal-hal yang sekiranya memberatkan bagi Anda atau jika ada kewajiban lainnya yang tidak relevan kepada pemberi pinjaman. Meskipun tidak dapat dinegosiasikan, setidaknya Anda akan mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai maksud dari ketentuan yang ada dalam perjanjian tersebut dan Anda dapat memilih untuk tidak melanjutkan pengajuan pinjaman apabila kewajiban yang dibebankan kepada Anda tidak relevan.

 

Baca Juga: Manfaat & Komponen Penting yang Harus Ada Dalam Surat Perjanjian Utang

 

Itulah beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum melakukan pinjaman uang untuk tambahan modal usaha. Melakukan pinjaman mungkin menjadi hal yang baik untuk membantu Anda mengembangkan bisnis. Namun, hal ini harus diimbangi dengan pemahaman Anda mengenai surat perjanjian pinjaman uang. Jangan sampai niat Anda mengembangkan bisnis menjadi gagal karena tidak adanya surat perjanjian.

Membuat perjanjian bukanlah hal yang sulit, namun juga tidak dapat diremehkan. Ada banyak risiko yang mungkin terjadi jika Anda mengabaikan surat tersebut. Karena itulah Libera hadir untuk membantu Anda mengenali risiko-risiko yang mungkin terjadi dan menuliskannya dalam surat perjanjian. Libera sebagai startup hukum dapat membantu Anda membuat surat perjanjian pinjaman uang dan perjanjian bisnis lainnya. Dengan Libera, Anda tidak perlu khawatir lagi mengenai risiko yang mungkin terjadi, karena Libera akan menjelaskan secara terperinci dalam perjanjian Anda. Jadi tunggu apalagi? Buat perjanjian bisnis Anda di Libera.id sekarang juga!

Libera Ads Landscape small v1

Related Posts

Mengenal Pendanaan Convertible Note dalam Dunia Startup

Sebuah startup tentunya membutuhkan dana besar sebagai modal mengembangkan bisnisnya. Menurut Donald Wiharja, Convergence Ventures Partner, ada dua cara untuk mendapatkan modal atau dana dari investor, cara pertama adalah lewat ekuitas dan kedua adalah utang. Di antara keduanya, pemilik startup juga akan dihadapkan dengan pilihan bernama convertible note. Untuk lebih jelasnya, pada artikel ini LIBERA akan membahas mengenai convertible note dalam dunia startup.

Apa itu Convertible Note?

Convertible note atau obligasi konversi adalah surat utang yang diterbitkan startup untuk dibeli investor. Pada saat jatuh tempo, investor memiliki opsi untuk mengonversi piutang menjadi ekuitas, di mana ekuitas tersebut diberikan dalam bentuk saham, baik saham biasa ataupun saham preferen. 

Pendanaan ini cenderung fleksibel dan mudah untuk dicairkan. Namun, Anda perlu memahami aspek penting dalam convertible note, antara lain:

  • Maturity date: tanggal jatuh tempo.
  • Conversion price: harga khusus yang digunakan investor saat mengonversi utang menjadi ekuitas.
  • Redemption cost: biaya yang harus ditanggung perusahaan startup saat konversi terjadi.

Baca Juga: 3 Jenis Perjanjian Investasi yang Wajib Dimiliki untuk Lindungi Dana & Perusahaan

Keuntungan Convertible Note

Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan perusahaan startup ketika  memutuskan untuk mencari pendanaan untuk perusahaan startup Anda. Berikut beberapa keuntungan yang bisa didapatkan.

1. Proses legal yang lebih cepat

Untuk mendapatkan pendanaan lewat instrumen ini, Anda tidak perlu melalui proses yang berkepanjangan dan tidak perlu melakukan perubahan pada akta perusahaan. Pasalnya, setelah melakukan pengamatan mendalam (due diligence) terhadap perusahaan Anda, maka investor akan mengajukan perjanjian pinjaman berisi syarat-syarat yang mengikat kedua belah pihak. Setelah perjanjian ini ditandatangani, maka dana pun akan segera cair. 

2. Tidak kehilangan sebagian kepemilikan saham

Dengan instrumen ini, Anda tidak akan kehilangan sebagian kepemilikan saham jika melakukan pengembalian seluruh dana yang dipinjam. Beberapa perjanjian convertible note biasanya mengizinkan pemilik startup untuk membayarkan kembali dana investor sehingga perusahaan tidak perlu mengonversi pinjaman tersebut menjadi saham.

Baca Juga: 5 Cara Mendapatkan Pendanaan untuk Kembangkan Startup Anda!

Kelemahan Convertible Note

Sama halnya dengan instrumen investasi lainnya, convertible note juga memiliki kelemahan. Untuk lebih jelasnya, berikut kelemahan yang perlu Anda perhatikan. 

1. Dana yang didapatkan termasuk ke dalam utang

Sebelum dilakukan konversi saham, maka dana yang didapatkan perusahaan akan dianggap sebagai utang. Artinya, perusahaan memiliki beban dan konsekuensi hukum dari kewajiban utang yang diberikan investor. Sehingga, ketika terjadi kepailitan dan perusahaan tidak dapat menyelesaikan kewajibannya, maka kewajiban utang yang didapat dari investor harus diprioritaskan daripada kewajiban pemilik saham.

2. Ada bunga yang harus diperhitungkan

Biasanya, ketika investor memberikan pendanaan, maka perusahaan startup juga diwajibkan untuk membayarkan bunga yang telah ditentukan dalam perjanjian awal. Sehingga, ketika ada bunga yang diperhitungkan, maka dapat memperbesar kepemilikan saham atau menambah jumlah utang yang perlu dibayar karena harus bayar bunganya juga.

Itulah beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui sebelum melakukan convertible note. Semuanya ada keuntungan dan kelemahannya dan perlu dipertimbangkan dengan matang. Namun, perlu ditekankan bahwa instrumen ini cocok bagi Anda yang menginginkan fleksibilitas dalam pendanaan. 

Meski proses legal yang cepat, Anda juga perlu mempertimbangkan keberadaan tim legal sebagai penimbang keputusan untuk mengurangi kerugian di masa depan. Agar lebih fleksibel dalam mengurus proses legal dalam convertible note, Anda bisa melakukan konsultasi secara gratis dengan tim legal profesional dari LIBERA.id.

Selain memberikan konsultasi gratis, LIBERA.id juga dapat membantu Anda membuat perjanjian dalam pengurusan convertible note perusahaan startup Anda. Dengan begitu, perjanjian yang dibuat pun tidak akan merugikan kedua belah pihak, sekaligus dibuat sesuai aturan yang berlaku.