Mengenal Pendanaan Convertible Note dalam Dunia Startup
Sebuah startup tentunya membutuhkan dana besar sebagai modal mengembangkan bisnisnya. Menurut Donald Wiharja, Convergence Ventures Partner, ada dua cara untuk mendapatkan modal atau dana dari investor, cara pertama adalah lewat ekuitas dan kedua adalah utang. Di antara keduanya, pemilik startup juga akan dihadapkan dengan pilihan bernama convertible note. Untuk lebih jelasnya, pada artikel ini LIBERA akan membahas mengenai convertible note dalam dunia startup.
Apa itu Convertible Note?
Convertible note atau obligasi konversi adalah surat utang yang diterbitkan startup untuk dibeli investor. Pada saat jatuh tempo, investor memiliki opsi untuk mengonversi piutang menjadi ekuitas, di mana ekuitas tersebut diberikan dalam bentuk saham, baik saham biasa ataupun saham preferen.
Pendanaan ini cenderung fleksibel dan mudah untuk dicairkan. Namun, Anda perlu memahami aspek penting dalam convertible note, antara lain:
- Maturity date: tanggal jatuh tempo.
- Conversion price: harga khusus yang digunakan investor saat mengonversi utang menjadi ekuitas.
- Redemption cost: biaya yang harus ditanggung perusahaan startup saat konversi terjadi.
Baca Juga: 3 Jenis Perjanjian Investasi yang Wajib Dimiliki untuk Lindungi Dana & Perusahaan
Keuntungan Convertible Note
Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan perusahaan startup ketika memutuskan untuk mencari pendanaan untuk perusahaan startup Anda. Berikut beberapa keuntungan yang bisa didapatkan.
1. Proses legal yang lebih cepat
Untuk mendapatkan pendanaan lewat instrumen ini, Anda tidak perlu melalui proses yang berkepanjangan dan tidak perlu melakukan perubahan pada akta perusahaan. Pasalnya, setelah melakukan pengamatan mendalam (due diligence) terhadap perusahaan Anda, maka investor akan mengajukan perjanjian pinjaman berisi syarat-syarat yang mengikat kedua belah pihak. Setelah perjanjian ini ditandatangani, maka dana pun akan segera cair.
2. Tidak kehilangan sebagian kepemilikan saham
Dengan instrumen ini, Anda tidak akan kehilangan sebagian kepemilikan saham jika melakukan pengembalian seluruh dana yang dipinjam. Beberapa perjanjian convertible note biasanya mengizinkan pemilik startup untuk membayarkan kembali dana investor sehingga perusahaan tidak perlu mengonversi pinjaman tersebut menjadi saham.
Baca Juga: 5 Cara Mendapatkan Pendanaan untuk Kembangkan Startup Anda!
Kelemahan Convertible Note
Sama halnya dengan instrumen investasi lainnya, convertible note juga memiliki kelemahan. Untuk lebih jelasnya, berikut kelemahan yang perlu Anda perhatikan.
1. Dana yang didapatkan termasuk ke dalam utang
Sebelum dilakukan konversi saham, maka dana yang didapatkan perusahaan akan dianggap sebagai utang. Artinya, perusahaan memiliki beban dan konsekuensi hukum dari kewajiban utang yang diberikan investor. Sehingga, ketika terjadi kepailitan dan perusahaan tidak dapat menyelesaikan kewajibannya, maka kewajiban utang yang didapat dari investor harus diprioritaskan daripada kewajiban pemilik saham.
2. Ada bunga yang harus diperhitungkan
Biasanya, ketika investor memberikan pendanaan, maka perusahaan startup juga diwajibkan untuk membayarkan bunga yang telah ditentukan dalam perjanjian awal. Sehingga, ketika ada bunga yang diperhitungkan, maka dapat memperbesar kepemilikan saham atau menambah jumlah utang yang perlu dibayar karena harus bayar bunganya juga.
Itulah beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui sebelum melakukan convertible note. Semuanya ada keuntungan dan kelemahannya dan perlu dipertimbangkan dengan matang. Namun, perlu ditekankan bahwa instrumen ini cocok bagi Anda yang menginginkan fleksibilitas dalam pendanaan.
Meski proses legal yang cepat, Anda juga perlu mempertimbangkan keberadaan tim legal sebagai penimbang keputusan untuk mengurangi kerugian di masa depan. Agar lebih fleksibel dalam mengurus proses legal dalam convertible note, Anda bisa melakukan konsultasi secara gratis dengan tim legal profesional dari LIBERA.id.
Selain memberikan konsultasi gratis, LIBERA.id juga dapat membantu Anda membuat perjanjian dalam pengurusan convertible note perusahaan startup Anda. Dengan begitu, perjanjian yang dibuat pun tidak akan merugikan kedua belah pihak, sekaligus dibuat sesuai aturan yang berlaku.
Related Posts
Konversi Utang, Salah Satu Pilihan untuk Pendanaan Startup Anda
Konversi utang menjadi saham atau biasa dikenal dengan Konversi Utang merupakan salah satu instrumen investasi yang mendapat banyak perhatian pengusaha startup. 500startups, salah satu akselerator startup terkemuka di Amerika Serikat menyampaikan bahwa beberapa tahun belakangan ini, konversi utang menjadi salah satu instrumen investasi yang umum digunakan oleh startup karena memiliki karakteristik yang sederhana dan terjangkau.
6 Tips yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Pinjaman Modal Bisnis
Modal menjadi aspek terpenting ketika Anda ingin mengembangkan bisnis. Sebuah penelitian dari Universitas Tennessee menemukan bahwa 25% bisnis akan gagal setelah 1 tahun, kemudian berlanjut 35% setelah tahun kedua. Kegagalan ini akan menjadi lebih besar lagi di tahun ketiga, yaitu mencapai 44%. Di mana, salah satu faktor penyebab kegagalannya adalah kurangnya modal usaha. Survei yang dilakukan di UCLA, NYU, dan Texas University juga menemukan bahwa bisnis dengan pinjaman modal dapat mempertahankan bisnisnya hingga 50%. Sedangkan, bisnis yang tidak mengajukan pinjaman memiliki tingkat kegagalan bisnis hingga 70%.
Categories
Recent Posts
- Aturan & Prosedur Akuisisi Perusahaan yang Perlu Dilakukan
- Tata Cara Menyusun Peraturan Perusahaan dengan Tepat
- Mengenal Pendanaan Convertible Note dalam Dunia Startup
- Sudahkah Anda Mengantongi Izin PIRT? Begini Cara Mengurusnya!
- Perjanjian Franchise: Dasar Hukum & Poin Penting yang Harus Ada Didalamnya