BisnisInvestasi

Beda Komisaris dan Direktur dalam Perusahaan yang Wajib Dipahami!

Dalam mendirikan PT atau Perseroan, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah pendirian dilakukan minimal 2 orang, yang satu berperan sebagai Komisaris dan lainnya berperan sebagai Direktur. Hal ini membuktikan bahwa komisaris dan direktur ternyata berbeda. Dalam struktur manajemen perusahan di Indonesia, kedua jabatan ini memegang kekuasaan tertinggi atas kontrol perusahaan, terutama jika perusahaan telah berstatus perusahaan terbuka (Tbk.) atau yang sahamnya sudah diperdagangkan ke publik. Lalu apa sebanarnya beda komisaris dan direktur?

Baca Juga: Prosedur & Syarat Pendirian PT yang Harus Anda Lengkapi Demi Bisnis yang Terlindungi 

Mengenal Jabatan Komisaris dan Direktur dalam Perusahaan

Sebelum lebih jauh membahas mengenai beda komisaris dan direktur, mari kita mengenal terlebih dulu kedua jabatan tertinggi di perusahaan ini.

Komisaris merupakan jabatan paling tinggi dalam perusahaan yang memiliki tugas untuk mengawasi seluruh aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. Bukan hanya sebagai pimpinan atau pengawas tertinggi dalam perusahaan, komisaris umumnya memiliki perusahaan atau menjadi pemilik saham di perusahaan tersebut. Selain mengawasi segala kegiatan perkantoran, komisaris juga bekerjasama dengan direktur dan bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan.

Baca Juga: Sudah Mendaftarkan Nama PT & Disahkan MenkumHam? Ini Cara Memilih Nama PT yang Tepat! 

Sedangkan direktur adalah orang yang ditunjuk untuk memimpin perusahaan pemerintah, swasta, atau lembaga-lembaga lainnya. Direktur diangkat dan diberhentikan lewat persetujuan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) yang kemudian dilaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM untuk dicatatkan dalam daftar wajib perusahaan atas pergantian direktur.

Tugas dan Fungsi Komisaris & Direktur Menurut Undang-Undang

Seorang komisaris dalam perusahaan ditunjuk untuk mengawasi kegiatan operasional dalam perusahaan, instansi maupun organisasi. Banyak yang memiliki anggapan bahwa pekerjaan utama dari komisaris sama dengan direktur padahal kedua jabatan ini berbeda dan tidak sama baik dari sisi pekerjaan maupun fungsinya. Menurut Pasal 114 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), berikut ini adalah tugas dan fungsi komisaris:

  • Melakukan pengawasan atas kebijakan yang akan dilakukan perusahaan. Dewan Komisaris dapat memberikan nasehat kepada direktur dengan tujuan sesuai kepentingan perusahaan.
  • Dalam memberikan nasihat,Dewan Komisaris wajib melakukannya dengan itikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab demi kepentingan perusahaan.
  • Komisaris bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian perusahaan, apabila Komisaris yang bersangkutan terbukti bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya.

Sedangkan Direksi adalah salah satu bagian dari struktural perusahaan yang berwenang serta bertanggung jawab penuh terhadap operasional perusahaan. Oleh karena itu, dalam perusahaan biasanya dikenal berbagai jabatan direktur mulai dari Direktur Keuangan, Direktur Operasional, Direktur Pemasaran, Direktur Penjualan, dan banyak lagi. Di mana, masing-masing bagian tersebut memiliki tanggung jawab terhadap divisi yang ia pegang.

Baca Juga: Proses & Tata Cara Pergantian Direksi & Dewan Komisaris yang Perlu Diketahui! 

Menurut Pasal 97 Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT), berikut ini beberapa tugas pokok dan fungsi direktur dalam perusahaan:

  • Bertanggung tanggung jawab atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan yang sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan, serta harus sesuai kebijakan yang telah ditentukan dalam Undang-Undang atau Anggaran Dasar.
  • Memiliki itikad baik serta bertanggung jawab dalam melakukan pengurusan dalam perusahaan.
  • Wajib membuat serta memelihara daftar pemegang saham, risalah RUPS dan risalah rapat direksi, menyelenggarakan pembukuan perseroan dan melaporkan kepemilikan saham.
  • Jika mengalami kelalaian atau kerugian, setiap anggota Direktur wajib bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian perusahaan apabila yang bersangkutan lalai dalam menjalankan tugasnya.

Beda Komisaris dan Direktur dalam Perusahaan

Dilihat dari pengertiannya saja, komisaris dan direktur memiliki perbedaan yang jelas bukan? Untuk lebih jelasnya lagi, di bawah ini adalah beberapa beda komisaris dan direktur dalam perusahaan yang dilihat dari peran dan tanggung jawab hingga tugas masing-masing jabatan tersebut.

1. Peran dan tanggung jawab

Beda komisaris dan direktur bisa dilihat dari peran dan tanggung jawab dari keduanya. Di mana peran utama komisaris adalah mengawasi jalannya operasional perusahaan dan memastikan keputusan yang diambil direksi sesuai hukum, peraturan, dan kepentingan pemegang saham. Umumnya, seorang komisaris akan berfokus pada pengawasan, analisis laporan keuangan, memberikan nasehat, dan memastikan perusahaan taat terhadap regulasi yang berlaku.

Sedangkan direktur memiliki tanggung jawab langsung dalam menjalankan operasional sehari-hari perusahaan. Mereka membuat keputusan taktis, mengelola sumber daya, menjalankan strategi perusahaan, dan bertanggung jawab atas pencapaian tujuan perusahaan.

2. Pengambilan keputusan

Komisaris dan direktur sama-sama memiliki peran dalam pengambilan keputusan. Di mana komisaris  berperan dalam memberikan nasihat dan rekomendasi kepada direksi, namun mereka tidak terlibat secara langsung dalam pengambilan keputusan operasional harian perusahaan.

Sedangkan direktur memiliki wewenang untuk mengambil keputusan operasional penting yang memengaruhi arah dan kinerja perusahaan. Keduanya sama-sama bertanggung jawab dalam mengelola dan menjalankan kegiatan operasional secara efektif.

Baca Juga:  Ketahui Prosedur Perubahan Akta Perusahaan & Waktu Pengerjaannya! 

3. Keterlibatan dalam tugas administratif

Kedua jabatan ini juga memiliki perbedaan jika dilihat dari keterlibatannya dalam tugas administratif. Umumnya, komisaris tidak terlibat dalam tugas administratif sehari-hari seperti manajemen sumber daya manusia, pengawasan langsung terhadap departemen tertentu, atau pengambilan keputusan operasional harian.

Sedangkan direktur selalu terlibat langsung dalam tugas administratif dan manajerial, seperti manajemen SDM, pengelolaan departemen, dan pengambilan keputusan harian yang terkait operasional perusahaan.

4. Sumber kedudukan

Perbedaan komisaris dan direktur juga bisa dilihat dari sumber kedudukannya. Komisaris biasanya berasal dari luar perusahaan dan ditunjuk oleh pemegang saham. Sedangkan, direktur dapat berasal dari internal atau eksternal perusahaan dan ditunjuk langsung oleh dewan direksi atau pemegang saham.

5. Fokus Peran

Perbedaan terakhir antara komisaris dan direktur bisa dilihat dari fokus perannya. Komisaris lebih fokus pada pengawasan, kepatuhan regulasi, analisis laporan keuangan, dan perlindungan kepentingan pemegang saham. Sedangkan direktur akan lebih fokus pada pengelolaan operasional, pencapaian tujuan perusahaan, pengambilan keputusan taktis, dan pelaksanaan strategi perusahaan.

Meski terdapat perbedaan komisaris dan direktur, keduanya saling melengkapi dan bekerja sama untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Di mana, komisaris memberikan pengawasan dan nasehat strategis, sedangkan direktur bertanggung jawab dalam menjalankan operasional dan mencapai tujuan perusahaan.

Itulah beberapa perbedaan komisaris dan direktur yang perlu Anda pahami. Jika Anda masih bingung dalam membedakan kedua jabatan tersebut, Anda bisa melakukan konsultasi secara gratis bersma tim hukum professional dari Libera.

Selain memberikan konsultasi hukum, Libera juga dapat membantu Anda mendirikan PT atau Perseroan sesuai dengan aturan yang berlaku, hingga mengurus segala keperluan dokumen yang dibutuhkan dalam pendirian PT. Jadi tunggu apalagi? Yuk manfaatkan Libera.id sekarang!

Related Posts

3 Jenis Perjanjian Investasi yang Wajib Dimiliki untuk Lindungi Dana & Perusahaan

Ketika ingin mengembangkan bisnis, biasanya perusahaan akan mencari modal tambahan dengan mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan maupun mencari investor yang ingin memberikan modal. Namun, untuk memberikan dana, seorang investor tentu tidak bisa sembarangan memilih perusahaan. Di mana, investasi ini menjadi kegiatan yang membutuhkan orientasi visi jangka panjang, serta ketekunan untuk mengolah dana tanpa berharap keuntungan yang instan.

Read more

Tips Menjaga Hubungan Baik dengan Klien, Salah Satunya Membuat Kontrak Kerja yang Jelas

Ketika memiliki hubungan dan menjaga relasi yang baik dengan klien tentu akan membuat kerja sama menjadi nyaman dan dapat terus berlanjut. Kepuasan klien adalah hal penting yang perlu diperhatikan, dengan melakukan yang terbaik untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan klien tentu mereka akan merasa puas dengan pekerjaan yang diberikan. Hal ini bukan hanya kerja sama yang akan terus berlanjut, namun tidak menutup kemungkinan pihak klien akan memasarkan Anda terhadap rekan-rekan lainnya.

Tentu tidak mudah untuk memenuhi semua kebutuhan klien yang seringkali berubah-ubah, sehingga banyak orang kesulitan untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan klien. Hal ini menyebabkan hubungan bisnis tidak dapat bertahan lama.

Maka dari itu, agar hubungan Anda dengan klien berjalan baik, coba lakukan hal ini agar dapat menjaga relasi yang baik dengan klien-klien Anda.

Kenali Karakter Klien

Setiap klien memiliki karakter yang berbeda-beda, perlunya Anda mencari tahu terlebih dahulu tentang perusahaan, tim dan proyek yang pernah dikerjakan sebelumnya untuk mengenal klien lebih dalam lagi. Selain itu, perlunya Anda mencari tahu gaya komunikasi apa yang disukai oleh klien. Mungkin klien lebih suka berkomunikasi melalui email, telepon, WhatsApp, atau bertemu langsung.

Nah, untuk mengenali karakter klien Anda dapat mengadakan pertemuan awal. Hal tersebut dapat membantu Anda mengetahui hal-hal mengenai klien bagaimana budaya di kantornya, cara mereka berkomunikasi.

Menjaga Komunikasi

Komunikasi adalah peran penting dalam membangun hubungan baik dengan klien. Dengan adanya komunikasi yang baik, dan koordinasi yang baik tentu akan terhindar dari miss communication. Segala hal yang berhubungan dengan bisnis, Anda perlu mengkomunikasikan dan memberikan update terbaru agar klien mengetahui progres yang sudah dikerjakan. Selain itu, apabila ada kendala Anda juga dapat memberi tahu agar klien mengerti dan membantu memberikan solusi.

Maka dari itu, berkomunikasilah secara efektif tanpa bertele-tele saat menginformasikan sesuatu. Pastikan setiap mengirimkan informasi apapun, periksa kembali untuk memastikan tidak ada kesalahan ejaan maupun tata bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa Anda adalah seseorang yang profesional dan bertanggung jawab.

Buatlah Kontrak Tertulis

Saat sepakat dengan tawaran proyek yang akan dilakukan untuk klien, buatlah kesepakatan kerja sama secara tertulis jangan hanya dalam pembicaraan saja. Hal ini agar Anda maupun klien dapat memahami isi perjanjian dengan baik.

Kontrak yang telah dibuat perlu ditandatangani sebelum kerja sama dimulai. Demi terjaganya profesionalitas antara kedua pihak dan kelancaran selama bekerja sama dari awal sampai akhir.

Bertanggung Jawab

Bertanggung jawab adalah hal yang harus dimiliki kedua belah pihak, bukan hanya klien saja atau hanya Anda. Dalam mengerjakan suatu proyek tentu tidak mulus-mulus saja, apabila ada hal yang tidak sesuai dengan pembicaraan atau kontrak yang tertulis, maka klien maupun Anda dapat meminta pertanggungjawaban dalam mengatasi permasalahan tersebut. Apabila kesalahan ada pada Anda, maka berusahalah untuk mengakui tanpa mengelak dan mencari alasan. Lebih baik untuk menemukan solusi terbaik untuk memperbaiki keadaan.

Begitu juga sebaliknya, misalkan saat jatuh tempo klien belum melunasi tagihan yang harus dibayar, Anda dapat meminta pertanggungjawaban dengan cara memberikan pengingat melalui email atau menghubungi pihak klien. Tidak perlu sungkan dalam meminta pertanggungjawaban dari klien, apabila dilakukan dengan cara yang penuh hormat, maka klien akan menghormati juga. Meminta pertanggungjawaban ini juga menunjukkan sikap Anda bahwa adanya kualitas pelayanan yang baik.

Berikan Lebih dari Ekspektasi

Ketika Anda memberikan hasil yang cukup sesuai rencana klien pasti sangat menghargai usaha Anda, apalagi kalau Anda memberikan hasil yang lebih dari ekspektasinya. Pasti akan membuat klien terkesan dan reputasi bisnis Anda akan meningkat di mata klien.

Dengan memberikan pengalaman yang luar biasa akan mempertahankan hubungan kerja sama antara Anda dan klien. Karena, klien telah percaya dan akan terus mau bekerjasama dengan jasa layanan bisnis Anda.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga hubungan baik dengan klien. Ada banyak keuntungan apabila Anda menjaga hubungan baik dengan klien. Jadi, coba mulai praktikkan tips di atas, ya.

Salah satu menjaga hubungan baik dengan klien yaitu dengan membuat kontrak kerja tertulis yang jelas. Dengan pembuatan kontrak yang jelas, Anda akan lebih mudah dalam melakukan kerja sama dan terhindar dari berbagai masalah hukum. Apabila Anda masih bingung dalam membuat kontrak, Anda dapat meminta bantuan LIBERA yang akan membantu Anda membuat kontrak lebih mudah dan tepat. Tunggu apalagi? Segera buat kontrak bisnis Anda sekarang juga di Libera.id.