BisnisInvestasi

Mengenal Cap Table dan Cara Menyusunnya dengan Tepat bagi Perusahaan

Sebagai pemilik atau pendiri perusahaan tentu Anda sudah tidak lagi asing dengar istilah cap table atau capitalization table. Cap table mencakup semua modal kepemilikan ekuitas perusahaan, seperti saham biasa, saham preferen, waran, dan ekuitas yang dapat dikonversi. Lalu kenapa memahami cap table penting bagi pemilik atau pendiri perusahaan? Apa sebenarnya cap table dan bagaimana cara menyusunnya?

Apa itu Cap Table?

Dilansir dari Daily Social, capitalization table merupakan kependekan dari capitalization table. Di mana, cap table ini digunakan bagi para investor untuk mengetahui persentase kepemilikan perusahaan. Capitalization table akan sangat dinamis tergantung laju investasi dan kepemilikan modal di suatu bisnis. Meski terlihat sederhana, nyatanya ada beberapa rumusan yang perlu dipahami untuk menciptakan cap table dengan hitungan yang benar.

Baca Juga: 5 Cara Mendapatkan Pendanaan untuk Kembangkan Startup Anda!

Tujuan Menyusun Cap Table

Menyusun cap table perlu dilakukan dengan benar, karena hasilnya memungkinkan investor untuk memahami apa yang mereka investasikan, serta membantu semua pemegang saham (termasuk pemilik bisnis) untuk melacak kepemilikan mereka ketika sebuah bisnis mendapatkan suntikan investasi dari banyak pihak.

Bukan hanya itu,  capitalization table juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam setiap keputusan keuangan yang berdampak pada nilai perusahaan. Oleh karena itu, Anda perlu menyusunnya dengan akurat, menyesuaikannya dengan kebutuhan bisnis, dan memperbaharuinya secara teratur.

Namun, bagi perusahaan startup yang memiliki lebih dari satu pendiri, mendiskusikan pembagian saham dapat membingungkan karena tidak adanya aturan yang menjeleskannya. Namun dilansir dari Kompas, pendiri startup dapat menggunakan Founders’ Pie Calculator yang dikemukakan oleh L. Frank Demmler untuk membagi ekuitas di antara para pendiri dengan cara yang logis dan adil.

Baca Juga: 5 Masalah Hukum yang Sering Dihadapi Startup di Indonesia 

Cara Menyusun Cap Table dengan Tepat

Setelah memahami apa itu cap table dan tujuan menyusun, maka hal selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah menyusun cap table yang tersusun dengan rapi, terperinci, dan akurat. Berikut ini beberapa cara menyusun cap table dengan tepat dilansir dari Kompas.

1. Memperbarui Informasi dan Mencatat Setiap Detail

Setiap perubahan yang terjadi setiap hari dan memengaruhi total kepemilikan perusahaan tentu harus diperbarui agar cap table tetap bersih. Misalnya terjadi penambahan pemegang saham, transfer saham, penggunaan opsi saham (stock option), pembelian kembali (buy back), dan transaksi lainnya.

2. Menyertakan Rincian Convertible Notes

Convertible notes atau obligasi konversi menjadi populer di dunia pembiayaan perusahaan startup tahap awal karena kepraktisannya. Salah satu kesalahan utama dari kebanyakan perusahaan startup adalah tidak mencantumkan convertible notes pada cap table mereka.

Baca Juga: Mengenal Pendanaan Convertible Note dalam Dunia Startup

Kesalahan ini sering membuat investor membuat keputusan berdasarkan kemungkinan dilusi investasi serta hak yang menyertai obligasi konversi. Kesalahan ini juga dapat mengakibatkan keputusan yang salah bagi investor dan kemungkinan akan merugikan perusahaan startup kedepannya.

3. Menjelaskan Rencana untuk Employee Stock Option Plan (ESOP)

Tim adalah aset yang penting dalam bisnis, sehingga perusahaan perlu mempertimbangkan untuk membuat rencana kepemilikan saham karyawan (employee stock option plan.

Rencana ini bisa menjadi salah satu cara menarik dan memberi insentif individu yang berpengalaman untuk bergabung dengan perusahaan. Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan minimal 30% sahamnya dimiliki karyawan, maka akan lebih produktif, tumbuh lebih cepat, dan memiliki tim yang bermotivasi tinggi.

4. Memasukkan Penilaian Pra-Uang (Pre-Money Valuation)

Memasukkan pre-money valuation ke dalam capitalization table saat perencanaan juga dapat memberikan gambaran tentang nilai wajar saham (fair value of the shares). Dengan informasi ini, investor memiliki referensi terhadap persentase kepemilikan yang akan diterima dengan sejumlah pendanaan yang diberikan dan jumlah kepemilikan yang dimiliki investor baru atas pendanaan yang diberikan.

5. Menambah Detail Kemungkinan Dilusi Saat Investor Datang

Selena Maranjian mengungkapkan bahwa dilusi terjadi ketika perusahaan menerbitkan saham baru yang menurunkan persentase kepemilikan saham yang ada . Oleh karena itu, menambahkan rincian efek dilusi dengan adanya pemegang saham baru dibutuhkan untuk memertahankan capitalization table yang baik.

Informasi ini juga akan memberikan gambaran yang jelas bagi investor mengenai berapa pendanaan tambahan yang harus diberikan oleh investor untuk dapat mempertahankan porsi kepemilikannya dan menggunakan hak pro-rata (pro-rata rights).

6. Membersihkan Cap Table yang Berantakan

Investor menyukai capitalization table yang bersih dan terbaru dengan semua detail yang diperlihatkan oleh pemilik perusahaan. Untuk itu, cap table yang ‘berantakan’ perlu dibersihkan sebelum dana investor baru masuk.

Ini bisa menjadi cara sederhana yang dapat dilakukan dengan mengatur kategori pemegang saham sehingga sebagian besar ekuitas dipegang oleh tim yang aktif, investor, dan ESOP.

Hal ini dapat dilakukan dengan mentransfer setiap pemegang saham yang tidak termasuk dalam kategori sebelumnya kepada pemegang saham yang terdapat di dalam kategori. Selain itu bisa juga dilakukan dengan cara membeli kembali pemegang saham yang pasif di perusahaan atau menerbitkan saham baru untuk pihak yang berkepentingan di perusahaan rintisan. Setelah itu, tambahkan semua detail dan cari kategori yang hilang di capitalization table.

Jika pemegang saham menolak untuk mentransfer atau menjual saham, maka perlu dilakukan mediasi lebih lanjut antar pihak agar dapat menemukan kondisi yang menguntungkan untuk menghindari risiko perusahaan tidak dapat melanjutkan bisnis karena tidak mendapat investor baru dan akhirnya bangkrut.

Itulah beberapa hal mengenai cap table yang perlu Anda pahami sebagai pemilik bisnis maupun manajemen dalam suatu perusahaan. Perlu diperhatikan juga untuk mengecek kembali isi dari cap table, karena kesalahan kecil bisa membuat kesalahan tersebut menjadi besar seiring berjalannya waktu dan dapat berpengaruh pada angka nominal kepemilikan pemegang saham.

Bagi yang ingin menyusun cap table dan masih ragu akan isi didalamnya, Anda bisa memanfaatkan layanan dari LIBERA. Dengan Libera, Anda bisa berkonsultasi secara gratis dengan tim legal profesional dari LIBERA.id.

Selain memberikan konsultasi gratis, LIBERA.id juga dapat membantu Anda membuat perjanjian dalam pengurusan perubahan akta perusahaan maupun perjanjian bisnis lainnya. Dengan begitu, perjanjian yang dibuat pun tidak akan merugikan kedua belah pihak, sekaligus dibuat sesuai aturan yang berlaku.

Related Posts

4 Kewajiban PT yang Tidak Boleh Diabaikan Pelaku Usaha

Ketika berhasil mendirikan sebuah perusahaan beserta badan usahanya, ini menjadi  awal perjalanan bisnis. Setelah proses itu selesai, Anda tentu perlu mengelola bisnis dengan baik untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis itu sendiri. Apalagi, seperti yang kita ketahui, mempertahankan akan lebih sulit jika dibandingkan memulainya. Bukan hanya mengelola bisnis, Anda juga perlu melakukan kewajiban PT yang harus dipenuhi setelah mendirikan perusahaan.

Read more