Warning: call_user_func_array() expects parameter 1 to be a valid callback, function 'harnods_header_scripts' not found or invalid function name in /var/www/html/wp-includes/class-wp-hook.php on line 324 Komponen Penting Dalam Perjanjian Kerja Sama Influencer | Libera
Kontrak

Komponen Penting yang Wajib Ada Dalam Perjanjian Kerja Sama Influencer

Saat ini banyak perusahaan yang mulai mempertimbangkan untuk menggunakan influencer marketing sebagai salah satu strategi mempromosikan  bisnisnya. Menjalankan strategi influencer bukanlah hal yang mudah, akan ada saja tantangan yang dihadapi mulai dari tidak memposting sesuai jadwal, menginginkan pembayaran di depan, hingga konten yang tidak sesuai dengan brief di awal. Untuk menghindari kesalahan ini tentu dibutuhkan perjanjian kerja sama influencer.

Baca Juga: Mengenal Pentingnya Influencer Marketing Sebagai Strategi Bisnis 4.0 

Dengan adanya perjanjian ini, perusahaan bisa mendefinisikan harapan dan tanggung jawab masing-masing pihak. Bagi Anda yang ingin membuat perjanjian influencer, berikut ini adalah beberapa komponen yang perlu ada dalam perjanjian kerja sama tersebut.

  • Rincian pekerjaan

Di dalam perjanjian kerja sama dengan influencer, Anda perlu menguraikan ekspektasi secara eksplisit yang mencakup jenis konten yang diharapkan, frekuensinya, serta jenis platform atau tempat mempublikasikannya. Misalnya, influencer A harus membuat jenis konten berupa video Reels sebanyak 1x, konten Instagram stories 2x, dan mengunjungi event pada 4 Maret 2024. Kemudian tuliskan juga bahwa konten yang dibuat harus diposting dalam platform Instagram.

Membuat kontrak influencer harus menguraikan terlebih dahulu detail dari pekerjaan itu sendiri untuk memastikan semua informasi disajikan dengan jelas dalam perjanjian, serta mencegah adanya ketidakpastian di kemudian hari.

  • Durasi kerjasama

Dalam kontrak atau perjanjian kerja sama influencer juga perlu menuliskan berapa lama durasi kerja sama tersebut. Apakah hanya satu kali kesepakatan, selama beberapa bulan, ataukah berupa kontrak jangka panjang?

Dengan memahami periode kerjasama ini, maka Anda dan influencer akan lebih mudah  mempersiapkan segala kebutuhan serta menyesuaikan ekspektasi. Selain itu, menyertakan durasi kerja bertujuan agar proses kerja sama dapat berjalan dengan baik.

  • Kompensasi

Penentuan skema pembayaran juga perlu dituliskan dengan jelas dalam perjanjian. Di mana, pembayaran bisa dalam bentuk uang, produk, jasa, maupun kombinasi dari semuanya. Sangat penting untuk menjelaskan cara serta periode pembayaran agar menghindari potensi kesalahpahaman di kemudian hari.

Jika perusahaan tidak mampu memberikan rincian kompensasi sesuai keinginan influencer, maka kontrak influencer akan sulit dicapai. Walau bagaimanapun, sebuah kesepakatan kerja haruslah disetujui kedua belah pihak.

  • Hak cipta dan penggunaan konten

Dalam pembuatan perjanjian kerja sama influencer, penentuan kepemilikan konten juga bisa menjadi aspek krusial yang wajib diperhatikan. Dalam perjanjian tersebut, Anda harus menjelaskan dengan tegas siapa pemilik hak cipta atas konten tersebut. Selain itu, sejauh mana perusahaan diperbolehkan menggunakan konten tersebut.

Baca Juga: Siapa Pemegang Hak Cipta Iklan, Pembuat atau Pemilik Produk? Cek Jawabannya Di Sini!

Mengatur klausa ini dengan detail dalam perjanjian dapat mencegah potensi konflik di masa mendatang. Jika sudah dituliskan dengan baik pada kontrak, kedua belah pihak tentunya akan sama-sama sepakat tentang kepemilikan konten tersebut.

  • Panduan perusahaan

Jika sebuah perusahaan memiliki kriteria atau standar khusus dalam pembuatan konten, maka pastikan untuk memberikan dan menyampaikan petunjuk atau pedoman tersebut dengan jelas kepada influencer. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa konten yang dibuat nantinya telah sesuai atau sejalan dengan citra serta identitas perusahaan.

  • Penilaian dan pelaporan

Penentuan metode evaluasi dalam kontrak influencer juga sangat penting dan perlu ditulis dalam perjanjian. Perusahaan harus menentukan kriteria apa saja yang menjadi acuan dalam menilai efektivitas kerjasama tersebut. Bukan hanya itu, Anda juga perlu menjabarkan mengenai cara influencer melaporkan kinerjanya kepada perusahaan. 

Dengan menetapkan kriteria penilaian dan mekanisme pelaporan secara transparan, seluruh pihak dapat memastikan bahwa kerjasama tersebut dapat berjalan sesuai ekspektasi, dan hasil yang didapatkan bisa tercapai.

Baca Juga: 5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Dalam Perjanjian Kerja Sama Influencer 

  • Klausa pembatalan

Dalam setiap perjanjian kerja sama influencer, Anda juga perlu menambahkan ketentuan terkait dengan terminasi atau pengakhiran kerjasama. Hal ini meliputi alasan-alasan valid untuk mengakhiri kontrak sebelum waktu disepakati tiba, baik karena ketidaksesuaian konten, pelanggaran ketentuan, hingga faktor lain yang muncul selama periode kerjasama.

Selain itu, tuliskan juga bagaimana prosedur mengakhiri kontrak, termasuk pemberian pemberitahuan, durasi waktu, hingga penyelesaian klaim. Dengan begitu, seluruh pihak bisa memiliki panduan tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah atau mengakhiri kerjasama dengan profesional serta saling menghormati.

  • Kerahasiaan

Pasal kerahasiaan dalam kontrak juga diperlukan untuk memastikan bahwa semua informasi selama periode kerjasama tidak disalahgunakan, disebarluaskan, maupun diketahui oleh pihak lain. Mulai dari data pelanggan, strategi pemasaran, rencana bisnis, atau informasi lain yang dianggap penting oleh seluruh pihak.

Baca Juga: Lindungi Rahasia Bisnis Anda dengan Pasal Kerahasiaan dalam Perjanjian Kerja

Klausa ini juga harus menjelaskan konsekuensi ketika ada salah satu pihak yang melanggar ketentuan ini. Bisa berupa denda, ganti rugi, maupun tindakan hukum lainnya. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, perjanjian juga harus menguraikan durasi kerahasiaan, apakah informasi tersebut harus dirahasiakan selama durasi kerjasama ataukah melebihi periode kontrak.

  • Revisi dan persetujuan konten

Klausa satu ini penting untuk dimasukkan ke dalam perjanjian kerja sama untuk memastikan bahwa konten tersebut selaras dengan identitas, visi, dan misi dari perusahaan. Selain itu, meninjau konten sebelum diposting juga menjadi langkah preventif menghindari kesalahan yang mungkin dilakukan oleh influencer.

Sebagai contoh, terkadang influencer mungkin tidak sepenuhnya memahami detail produk atau jasa, sehingga informasi konten bisa saja tidak akurat. Dengan hak tinjau ini, perusahaan bisa melakukan koreksi sebelum konten tersebut dipublikasikan. Persetujuan konten juga dapat menjamin kualitas konten tersebut, sehingga perusahaan bisa memastikan konten memiliki standar kualitas tinggi, baik dari segi visual, narasi, maupun informasi yang disampaikan.

  • Hukuman atau denda

Dalam perjanjian kerja sama dengan influencer, aspek yang berkaitan dengan pelanggaran dan konsekuensi juga perlu dituangkan dengan jelas untuk mencegah ambiguitas dan risiko perselisihan di masa depan.

Itulah beberapa komponen yang wajib ada dalam perjanjian kerja sama influencer. Dengan memastikan seluruh komponen tersebut sudah ada dalam perjanjian, maka kerja sama antara perusahaan dan influencer dapat berjalan lancar tanpa hambatan.

Meskipun begitu, membuat perjanjian influencer memang terkadang cukup merepotkan karena banyak detail untuk diperhatikan. Oleh karena itu, bagi Anda yang masih bingung dalam membuat perjanjian kerja sama influencer, Anda bisa memanfaatkan layanan hukum dari Libera.

Dengan Libera, Anda bisa membuat perjanjian kerja sama influencer sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak merugikan kedua belah pihak, sehingga nantinya dapat mengurangi risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Jadi sudah siap bekerja sama dengan influencer dan mengembangkan bisnis?

Related Posts

6 Tips yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Pinjaman Modal Bisnis

Modal menjadi aspek terpenting ketika Anda ingin mengembangkan bisnis. Sebuah penelitian dari Universitas Tennessee menemukan bahwa 25% bisnis akan gagal setelah 1 tahun, kemudian berlanjut 35% setelah tahun kedua. Kegagalan ini akan menjadi lebih besar lagi di tahun ketiga, yaitu mencapai 44%. Di mana, salah satu faktor penyebab kegagalannya adalah kurangnya modal usaha. Survei yang dilakukan di UCLA, NYU, dan Texas University juga menemukan bahwa bisnis dengan pinjaman modal dapat mempertahankan bisnisnya hingga 50%. Sedangkan, bisnis yang tidak mengajukan pinjaman memiliki tingkat kegagalan bisnis hingga 70%.

Read more

Tren Tanda Tangan Elektronik di Era Digital, Bagaimana Keabsahannya?

Di era yang semakin canggih seperti sekarang, banyak perusahaan yang melakukan kerja sama hanya dengan bermodalkan perjanjian secara digital. Apalagi saat ini semua orang sudah bisa memiliki tanda tangan elektronik secara mudah. Namun, tren ini ternyata menimbulkan pro kontra. Di mana, tanda tangan elektronik akan dengan mudah dipalsukan, sehingga keabsahannya jadi dipertanyakan. Untuk menghindari sengketa di kemudian hari, di bawah ini LIBERA akan menjelaskan secara detail mengenai tren tanda tangan elektronik yang sering digunakan akhir-akhir ini.

Read more